Business

| Sunday 24 November 2019
A. Business
Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang atau organisasi yang menciptakan nilai (create value) melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi. Istilah Bisnis pada umumnya ditekankan pada 3 hal yaitu: usaha-usaha perorangan kecil-kecilan dalam bidang barang dan jasa,usaha perusahaan besar seperti pabrik,transport,perusahaan surat kabar,hotel dan sebagainya.dan usaha dalam bidang struktur ekonomi suatu bangsa.

B. Aktivitas Bisnis
a. Produksi
Produksi adalah segala kegiatan yang menambah nilai guna suatu barang untuk kebutuhan manusia. Produksi di kategorikan menjadi tiga macam yaitu : produksi primer, sekunder dan tersier.
  1. Produksi Primer
    Kegiatan / proses menghasilkan bahan – bahan baku atau bahan mentah dengan cara mengambilnya langsung dari alam. Di bidang pertambangan manusia mengambil biji besi, timah tembaga, emas, perak, aluminium, dan mineral – mineral lain untuk dijadikan bahan baku industri.
  2. Produksi Sekunder
    Produksi sekunder adalah kegiatan yang dilakukan untuk memproses bahan mentah / bahan baku menjadi bahan setengah jadi.Misalnya biji besi diolah menjadi profil – profil besi atau menjadi lembaran – lembaran baja.
  3. Produksi Tersier
    Produksi tersier adalah pendukung atau penunjang produksi primer dan sekunder dalam aktivitasnya. Misalnya perusahaan transportasi mengangkut barang – barang yang dihasilkan produksi sekunder untuk disalurkan ke cabang – .cabang di seluruh wilayah indonesia bahkan untuk diekspor.
Faktor - faktor produksi:
  1. Bahan baku
  2. Tenaga
  3. Modal
  4. Entrepeneurship

b. Distribusi
Distribusi adalah suatu aktivitas memindahkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Distribusi mencakup semua kegiatan pemindahan barang, baik itu yang dari pemasok ke perusahaan, atau pemindahan barang yang ada di bagian penyimpanan barang, pengepakan, sampai ke pemakai akhir.

c. Konsumsi
Tuntutan yang harus di hadapai perusahaan yaitu harus selalu menjaga banyaknya permintaan pasar terhadap barang dan jasa yang dihasilkannya. Untuk itu banyak sekali tindakan – tindakan yang dilakukan perusahaan misalnya menjaga kwalitas produk, mengadakan inovasi atau perubahan, mengadan promosi dan lain.

E-Business
Bisnis yang mengacu pada penggunaan teknologi digital dan internet untuk menjalankan proses-proses bisnis utama dalam suatu perusahaan. Dalam e-business terjadi aktivitas pertukaran data dan informasi, menjalin koneksi dan relasi. E-business mencakup bisnis yang luas mencakup seluruh aspek bisnis yang ada di dalam perusahaan sehingga bisa memiliki aktivitas yang bermacam-macam.

E-Commerce
Bagian dari e-business meliputi aktivitas jual beli secara elektronik. E-commerce meliputi segala aktivitas pengelolaan internal dalam suatu perusahaan serta berbagai koordinasi dengan pemasok meliputi kegiatan pembelian, penjualan, ataupun pengantian produk, pelayanan serta informasi dengan menggunakan jaringan internet. Contoh dari e-commerce adalah mataharimall.com, gramedia.com, lazada.com.

E-Government
Penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi oleh pemerintah untuk meningkatkan pelayanan, hubungan kepada masyarakat, hubungan dengan stakeholder lainnya dengan memanfaatkan teknologi digital. Dengan adanya e-government mampu untuk meningkatakan efisiensi kegiatan operasional pemerintah yang diharapkan mampu untuk meningkatkan pelayanan secara optimal dan akses informasi secara mudah. Contoh: lelang online, pembayaran SIM secara online.

M-Government
atau Pemerintah seluler merujuk pada pengumpulan layanan sebagai penggunaan strategis layanan dan aplikasi pemerintah yang hanya mungkin menggunakan telepon seluler / seluler, komputer laptop, asisten digital pribadi (PDA) dan infrastruktur internet nirkabel .

C. Jenis-Jenis Transaksi E-Business dan E-Commerce.
  1. Business-to-Business (B2B)
    B2B e-commerce meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa yang dilakukan antar perusahaan. Produsen dan pedagang tradisional biasanya menggunakan jenis e-commerce ini.
    Contoh website e-commerce B2B adalah Bizzy dan Ralali.
  2. Business-to-Consumer (B2C)
    B2C adalah jenis e-commerce antara perusahaan dan konsumen akhir. Hal ini sesuai dengan bagian ritel dari e-commerce yang biasa dioperasikan oleh perdagangan ritel tradisional.
    Beberapa website di Indonesia yang menerapkan e-commerce tipe ini adalah Bhinneka, Berrybenka dan Tiket.com.
  3. Consumer-to-Consumer (C2C)
    C2C merupakan jenis e-commerce yang meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa antar konsumen. Umumnya transaksi ini dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan platform online untuk melakukan transaksi tersebut.
    Namun ada juga website yang menerapkan jenis C2C dan mengharuskan penjual terlebih dulu menyelesaikan proses verifikasi, seperti Blanja dan Elevenia.
  4. Consumer-to-Business (C2B)C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi pertukaran atau jual beli barang secara tradisional. Jenis e-commerce ini sangat umum dalam proyek dengan dasar multi sumber daya. Platform lain yang umumnya menggunakan jenis e-commerce ini adalah pasar yang menjual foto bebas royalti, gambar, media dan elemen desain seperti www.istockphoto.com. Contoh lainnya adalah www.mybloggerthemes.com, sebuah website yang menjual ragam template blog dari berbagai pengembang template.
  5. Collaborative Commerce (C-Commerce)Collaborative Commerce yaitu kerjasama secara elektronik antara rekan bisnis. Kerja sama ini biasanya terjadi antara rekan bisnis yang berada pada jalur penyediaan barang (supply Chain).
  6. Government to Citizens (G2C)
    Tipe G-to-C ini merupakan aplikasi e-Government yang paling umum, yaitu dimana pemerintah membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat (rakyat). Dengan kata lain, tujuan utama dari dibangunnya aplikasi e-Government bertipe G-to-C adalah untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari. 
  7. Business to Employee (B2E)
    B2E adalah layanan yang disediakan sebuah perusahaan pada karyawannya untuk memudahkan urusan karyawan dengan perusahaan. Misalkan seorang karyawan yang ingin mengambil cuti, tidak perlu lagi menghadap bagian kepegawaian. Ia dapat mengakses situs resmi perusahaan dan mengajukan permohonan cuti tersebut. Atau seorang karyawan yang ingin mendapatkan tunjangan kesehatan karena dirawat di rumah sakit, cukup mengakses situs resmi perusahaan dan mengisi formulir secara online.




https://putripertiwimintop.wordpress.com/2012/10/18/pengertian-bisnis-dan-jenisnya/
https://basicbisnis.wordpress.com/jenis-jenis-kegiatan-bisnis/
edit

Sistem Informasi Manajemen

| Sunday 13 October 2019
Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem perencanaan di dalam perusahaan yang melibatkan pengendalian internal seperti pemanfaatan sumber daya, dokumen, teknologi, dan akuntansi manajemen sebagai salah satu strategi dalam bisnis.
Sistem informasi manajemen dalam bisnis atau perusahaan bertujuan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan hingga menganalisa informasi dan kemudian disebarkan untuk tujuan yang spesifik. Manajemen sistem informasi berguna sebagai acuan untuk pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

Peran Manajer dalam Suatu Perusahaan

Interpersonal Roles (Peran Antarpribadi)
Kategori peran antarpribadi ini adalah kategori peran seorang Manajer untuk memberikan informasi dan Ide. Terdapat 3 peran Manajer yang digolongkan ke dalam Kategori Interpersonal Roles (Peran Antarpribadi), ketiga peran tersebut adalah :
  1. Sosok atau Figur (Figurehead)
    Seorang manajer memiliki tanggung jawab terhadap legal, sosial, seremonial dan juga bertindak sebagai simbol perusahaan. Seorang Manajer diharapkan menjadi sumber inspirasi. Sebagai contoh, seorang Manajer biasanya akan melakukan hal-hal seremonial seperti menghadiri acara pemootongan pita peresmian, menandatangani dokumen legal (hukum), menyapa tamu perusahaan dan menjadi tuan rumah resepsi.
  2. Pemimpin (Leader)
    Seorang manajer bertugas sebagai pemimpin dalam Tim, departemen ataupun organisasinya. Menyeleksi dan Melatih karyawanya serta mengelola kinerja dan memotivasi karyawannya.
  3. Penghubung (Liaison)
    Seorang manajer harus membangun dan menjaga komunikasi dengan kontak Internal perusahaan maupun kontak eksternal perusahaan. Contohnya berpartisipasi dalam pertemuan dengan perwakilan dari divisi atau departemen lain atau organisasi lainnya. 


Informational Roles (Peran Informasional)
Pada Peran Informasional ini, Seorang Manager berperan sebagai pengelola Informasi. 3 Peran yang tergolong dalam Informational Roles adalah sebagai berikut:
  1. Pemantau (Monitor)
    Dalam Peran Pemantau ini, seorang manajer berperan sebagai pencari informasi yang berkaitan dengan industri dan organisasinya. Seorang Manajer juga memantau tim yang dipimpinnya baik dari segi produktivitas, kinerja maupun kenyamanan kerja anggota timnya. 
  2. Penyebar Informasi (Disseminator)
    Setelah mendapatkan informasi, seorang manajer harus menyebarkan dan mengkomunikasikan informasi tersebut ke orang lain yang ada di dalam organisasinya atau mengkomunikasikan informasi tersebut ke anggota timnya ataupun karyawan yang berkaitan lainnya di dalam perusahaan. Contoh peran penyebar informasi seorang manajer seperti menyampaikan memo, email atau laporan kepada bawahannya mengenai informasi dan keputusan yang telah diambil.
  3. Juru Bicara (Spokesperson)
    Seorang Manajer juga berperan sebagai Juru Bicara yang meneruskan informasi tentang organisasinya dan tujuan organisasinya ke pihak luar. 


Decisional Roles (Peran Pengambilan Keputusan)
Seorang Manajer juga berperan sebagai Wirausahawan, Pemecah masalah, pembagi sumber daya dan perunding. Keempat peran tersebut termasuk ke dalam kategori Decisional Roles atau Peran Pengambilan Keputusan.
  1. Wirausahawan (Entrepreneur)
    Seorang Manajer harus mampu membuat suatu perubahaan dan mengendalikannya untuk kemajuan organisasinya. Peran Manajer disini adalah memecahkan masalah dan menghasilkan ide-ide baru serta menerapkannya dalam organisasi. Manajer harus merencanakan masa depan organisasinya, membuat proyek-proyek perbaikan dan peningkatan kualitas dan produktivitas.
  2. Pemecah Masalah (Dsitrubance Handler)
    Setiap organisasi pasti menemukan masalah dan hambatan dalam operasionalnya. Ketika suatu permasalahan atau hambatan terjadi, manajer harus bertanggung jawab untuk menyelesaikannya. Dan jika terjadi konflik diantara anggota timnya, manajer harus menjadi penengah dan mencarikan alternatif strategis untuk menyelesaikan konflik tersebut.
  3. Pembagi Sumber Daya (Resource Allocator)
    Seorang Manajer juga berperan sebagai pembagi sumber daya yaitu menentukan dimana sumber daya tersebut harus dialokasikan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Sumber daya yang dimaksud disini dapat berupa dana, tenaga kerja, material, mesin dan sumber daya lainnya.
  4. Negosiator (Negotiator)
    Seorang Manajer adalah juga seorang Negosiator, berpartisipasi atau mengambil bagian dalam melakukan negosiasi dengan pihak luar untuk memperjuangkan kepentingan bisnis perusahaannya.


Level Manajemen

tingkatan manajemen

Manajemen Puncak | Top Level of Management
ManagementManajemen puncak (top level management) adalah tingkat manajemen yang paling atas dan memiliki otoritas tertinggi pada sebuah organisasi perusahaan dan bertanggungjawab langsung kepada pemilik perusahaan. Umumnya, manajemen puncak hanya bekerja pada tatanan konseptual dan pemikiran, bukan pada hal hal teknis. Manajemen puncak memiliki kewenangan yang paling besar diantara manajemen pada tingkatan lainnya. Manajemen puncak berhak untuk memilih, mengangkat, memberhentikan manajemen yang berada dibawah otoritasnya.Contoh tingkat manajemen puncak adalah CEO (Cheif Executive Officer), GM (General Manager) atau yang sering pula disebut presiden direksi (presdir). Direksi merupakan perwakilan dari pemilik perusahaan atau pemegang saham, mereka dipilih oleh pemegang saham perusahaan, dan CEO dipilih oleh dewan direksi perusahaan.
Tugas Manajemen Puncak :
  1. Menyusun dan menetapkan rencana perusahaan
  2. Menentukan tujuan perusahaan
  3. Mengatur manajemen yang berada dibawah posisi manajemen puncak
  4. Memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
  5. Bertanggungjawab atas semua yang dilakukan oleh manajemen dibawahnya

Manajemen Tingkat Menengah | Middle Level of Management
Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hirarki manajemen pada sebuah perusahaan. Manajemen ini dipilih oleh manajemen puncak dan anajemen tingkat menengah bertanggungjawab atas pelaksanaan rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen puncak. Berbeda dengan manajer puncak, manajer tengah cenderung bekerja mengandalkan kemampuan manajerial dan hal teknis. Kurang membutuhkan ketrampilan yang sifatnya konseptual. Manajemen tingkat menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan manajer dibawahnya. Manajemen pada tingkat ini bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilakukan oleh tingkatan manajemen yang lebih rendah dan bahkan terkadang terhadap beberapa karyawan operasionalnya.
Contoh tingkatan manajemen tengah:
  1. Kepala departemen atau HOD. Contohya: manajer keuangan, manajer pembelian, manajer produksi.
  2. Manajer cabang. Seperti kepala cabang unit
  3. Junior executive. Contoh : asisten manajer pembelian, asistem manajer keuangan, asistem manajer produksi.
Tugas Manajer Tingkat Tengah:
  1. Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen puncak
  2. Bertanggung jawab secara langsung kepada dewan direksi dan CEO perusahaan
  3. Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen tingkat menengah ini merupakan perantara manajemen puncak dengan manajemen yang lebih rendah.
  4. Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga 5 tahun
  5. Berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih rendah posisinya
  6. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan semua departemen yang ada
  7. Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak

Manajemen Lini Pertama (First Line Management)
Manajemen lini pertama (low Level Management) adalah tingkatan manajemen yang paling rendah dalam sebuah perusahaan. Manajemen ini bertugas untuk memimpin dan mengawasi kinerja tenaga operasional.Karena salah satu tugasnya mengawasi karyawan, manajemen tingkat pertama bekerja menggunakan keterampilan teknikal dan kemampuan komunikasi. Kemampuan konseptual hampir tidak dibutuhkan oleh manajer ini. Manajemen lini pertama tidak membawahi manajer yang lain.Contoh manajemen tingkat pertama adalah mandor atau pengawas atau sering disebut dengan supervisor. Mereka dipilih oleh manajemen tingkat menengah. Mereka juga bagian dari manajemen operasional yang terlibat secara langsung dalam proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana dan tugas yang diberikan oleh manajemen yang lebih tinggi.
Kegiatan yang dilakukan oleh Manajemen Lini Pertama:
  1. Mengarahkan dan mengendalikan karyawan atau pekerja
  2. Mengembangkan moral para karyawan 
  3. Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah dan para pekerja 
  4. Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para karyawan atau pekerja, selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi informasi mengenai kinerja, hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari para karyawan atau pekerja.
  5. Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. Tidak menyusun rencana jangka panjang


Keahlian Manajemen
Manajemen dalam jenjang atau level manapun harus mempunyai kemampuan untuk bekerja sama dalam sebuah tim, kemampuan menyusun perencanaan dan pelaksanaan rencana jangka panjang, berani menghadapi dan mengambil resiko serta keahlian interpersonal.
Umumnya, secara mendasar keahlian manajemen bisa dikelompokkan menjadi tiga:
  1. Keahlian Teknis | Technical Skill
    Keahlian teknis adalah kemampuan manajemen untuk mempergunakan prosedur, teknik serta pengetahuan pada bidang khusus. Keahlian teknis ini sangat diperlukan oleh seorang manajer di lini pertama atau manajer yang berada pada tingkatan terendah karena manajer dilini ini seringkali terlibat secara langsung dengan pekerjaan teknis.
    Contohnya para pekerja yang menjalankan atau mengoperasikan mesin, salesman atau bahkan programer yang memerlukan pengarahan untuk menyelesaikan tugas tugas mereka yang kompleks
  2. Keahlian Interpersonal | Interpersonal Skill
    Keahlian interpersonal adalah keahlian untuk bekerja secara bersama sama, memahami serta memotivasi orang lain secara individu atau didalam kelompok. Contohnya kemampuan dalam berkomunikasi, memimpin, memberikan motivasi kerja kepada para karyawan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Selain itu mereka harus rajin berinteraksi dengan para atasan maupun orang lain yang berada diluar wilayah kerja mereka
  3. Keahlian Konseptual | Conseptual Skill
    Keahlian konseptual merupakan kemampuan dalam mengkoordinir dan mengintegrasikan seluruh kepentingan serta kegiatan organisasi. Keahlian ini sangat penting untuk manajemen puncak. Kemampuan skill seorang manajer dalam usahanya untuk naik ke level yang lebih tinggi lagi tergantung kepada kemampuannya dalam memahami peran kerja departemen yang lain seperti bagian keuangan, personalia, produksi, marketing dan yang lainnya.

Keahlian Tambahan
Masih ada keahlian keahlian manajemen yang lain selain keahlian teknis, keahian interpersonal serta keahlian konseptual yaitu 4 keahlian tambahan yang mestinya dimiliki oleh seorang manajer yang handal, 4 keahlian tersebut sebagai berikut:

1. Keahlian Diagnosis
Seorang manajer harusnya mampu untuk menganalisa sebuah masalah yang ada pada organisasi serta mengembangkan solusinya. Apabila manajer tidak mampun untuk mengdiagnosis sebuah masalah, maka bisa saja manajer tersebut bukanlah manajer yang berprestasi yang bisa diandalkan untuk naik ke jenjang level yang lebih tinggi

2. Keahlian Komunikasi
Manajer harus bisa menyalurkan sebuah ide dan menginformasi kepada yang lain.
Bukan hanya itu saja, seorang manajer juga harus bisa menerima sebuah ide dan informasi dari orang lain secara baik sehingga nantinya manajer bisa mengkoordinasikan pekerjaan pada rekan rekan kerja satu timnya. Tanpa ilmu kemampuan komunikasi yang bagus, manajer akan kesulitan dalam menghidupkan kerja sama tim.

3. Keahlian Manajemen Waktu
Manajemen waktu wajib dikuasai oleh seorang manajer yang handal, manajemen harus mampu memprioritaskan pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lainnya. membagi pekerjaan dan bekerja secara efektif dan efisien sehingga pekerjaan bisa dengan cepat terselesaikan.

4. Keahlian Pengambilan Keputusan
Manajemen harus sanggup mengambil sebuah keputusan, setelah mendiagnosa dan menganalisa sebuah permasalahan, seorang manajer yang handal harus mampu mengambil sebuah keputusan yang cepat, tepat, efektif untuk menyelesaikan masalah yang ada dan mampu mengambangkan menjadi peluang yang amat berharga.

edit

Liburankuu....

| Wednesday 26 June 2019
Hai guysss!!!!!!!
Kali ini aku mau ngeshare cerita libur lebaranku nih kemarin.
Tapi maaf ya teman-teman semua, kalian bacanya di download dulu ya filenya hehehehe, mungkin lain kali akan aku langsung tulis ya diblog aku.


Selamat membaca teman-temann!!!!😊😊
edit

Analisis Gaya Kepemimpinan PT. Parewa Asian Katering

| Wednesday 5 June 2019
PT. Parewa Asian Katering di Surabaya merupakan suatuperusahaan jasa yang bergerak di bidang air catering serviceyaitu katering yang melayani penerbangan. PT. Parewa Asian Katering di Surabaya berdiri pada tanggal 15 Maret 2006.


Gaya kepemimpinan manajer operasional di PT. Parewa Asian Katering lebih condong menggunakan gaya kepemimpinan demokratis dan kadang menggunakan gaya kepemimpinan otoriter. Manajer operasional menggunakan gaya kepemimpinan demokratis karena dari beberapa dimensi dari ciri-ciri gaya kepemimpinan, perilaku dari manajer operasional lebih condong menggunakan gaya kepemimpinan demokratis dalam memimpin dan mengelola perusahaan.

Kadang manajer operasional menggunakan gayakepemimpinan otoriter dalam pengambilan keputusandan pembagian tugas kepada karyawan. Gaya kepemimpinan manajer operasional demokratis dilihat dari dimensi yang pertama adalah pemenuhan kebutuhan karyawan. Manajer operasional dalam pemenuhan kebutuhan karyawan memberikan fasilitas berupa training dan pelatihan khusus bagi karyawan untuk meningkatkan pengetahuan karyawan dalam bekerja. Tidak hanya memberikan training, manajer operasional juga memberikan fasilitas berupa mesin, peralatan dan tunjangan sosial untuk karyawan.


Dimensi yang kedua melihat keterlibatan dengan karyawan. Hal ini dibuktikan dengan partisipasi dari manajer operasional dalam kegiatan yang dilakukan dan penyelesaian permasalahan yang terjadi di perusahaan. Manajer operasional akan melihat permasalahannya dan akan dicari solusi yang terbaik untuk menyelesaikan permasalahan itu. Permasalahan yang dialami perusahaan akan didiskusikan bersama-sama melalui rapat dengan leader, supervisor, dan penanggung jawab setiap divisi.


Dimensi yang ketiga yaitu komunikasi dengan karyawan. Dalam menjalin komunikasi dengan karyawan, manajer operasional menggunakan komunikasi dua arah dan lebih condong menggunakan gaya kepemimpinan demokratis. Komunikasi antara manajer operasional dan karyawan terjalin dengan baik, sehingga jika ada permasalahan selalu akan didiskusikan dan dikoordinasi-kan bersama-sama.


Dimensi yang keempat yaitu powerdalam rewarddan punishment. Dalam hal kedisiplinan, perusahaan memberikan rewardbagi karyawan yang disiplin dan ada punishment untuk karyawan yang tidak disiplin dalambekerja. Rewarddapat berupa barang atau benda, sedangkan punishmentberupa potongan gaji serta terguran secara lisan dan tertulis Manajer Operasional dan karyawan selalu menjalin hubungan yang baik dan selalu terkoordinasi antara satu dengan yang lain. Manajer Operasional akan menegur karyawan secara spontan jika karyawan melakukan kesalahan. Teguran lisan diberikan pada karyawan jika ada ketidaksesuaian operasional.


Dimensi yang kelima pengambilan keputusan. Manajer operasional juga bertindak otoriter dalam hal pembagian tugas karyawan di setiap divisi di PT. Parewa Asian Katering. PT. Parewa Asian Katering memiliki aturan dan standar perusahaan yang jelas yang harus dipatuhi semua karyawan. Manajer Operasional bersikap otoriter jika karyawan melakukan kesalahan secara berulang-ulang. Pribadi dari Manajer Operasional adalah pribadi yang mudah marah tetapi tergantung dari seberapa besar bobot permasalahannya.


Ada beberapa saran yang diharapkan bisa bermanfaat bagi PT. Parewa Asian Katering dalam hal gayakepemimpinan dan kinerja karyawan, yang pertama gaya kepemimpinan di PT. Parewa Asian Katering lebih dominan menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, sebaiknya manajer operasional diharapkan bisa lebih tegas lagi untuk menyikapi permasalahan yang pentingdan mendesak agar permasalahan cepat diselesaikan.Saran yang kedua yaitu memberikan karyawan motivasi dan dukungan dalam bekerja agar karyawan semakin semangat dalam bekerja dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Saran yang terakhir dalam penelitian ini adalah manajer operasional sebaiknya selalu mengingatkan karyawan agar disiplin dalam bekerja, karena kedisiplinan itu sangat pentingdimiliki oleh setiap karyawan.





sumber : https://media.neliti.com/media/publications/55034-ID-analisis-gaya-kepemimpinan-di-pt-parewa.pdf
edit

Konflik Perusahaan dan Cara Mengatasinya (2)

| Tuesday 23 April 2019
Contoh Konflik dalam Perusahaan PT Young Machine

Konflik ini terjadi disebabkan karena:

  1. Adanya miss communication antara atasan dan bawahan.
  2. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai perhitungan gaji atau upah kerja karyawan, namun pihak perusahaan belum memberitahukan , sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan.
  3. Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, namun tindakan ini berujung pada PHK besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.
  4. Perubahan kebijakan dalam perusahaan terjadi karena turunnya jumlah produktivitas perusahaan.

Cara mengatasi konflik tersebut:
  1. Penyelesaian konflik dalam perusahaan tersebut tentunya harus melibatkan 2 belah pihak, yaitu pihak perusahaan dan perwakilan dari karyawan yang merasa tidak menerima kebijakan tersebut, hal yang harus dilakukan adalah:
    • Kedua belah pihak harus mengenali terlebih dahulu konflik apa yang sedang terjadi sehingga bisa menentukan sikap apa yang harus diambil
    • Kedua belah pihak harus mengidentifikasikan apa penyebab munculnya konflik tersebut
    • Mencari jalan keluar atau solusi melalui negosiasi, dimana hasil dari negosiasi tersebut tidak merugikan kedua belah pihak
  2. Komunikasi antara pimpinan dengan karyawannya harus mampu terjalin dengan baik. Ini bukan hanya akan berpengaruh terhadap setiap proses bisnis yang dijalankan, tetapi juga pada hubungan pribadi antara perusahaan dengan karyawannya. Cara untuk mengurangi miss comunication:
    • Menyampaikan informasi secara jelas dan transparan
    • Fokus pada pembicaraan
    • Menghargai dan mendengarkan lawan bicara kita
    • Membentuk suatu sistem informasi yang terstruktur
    • Memiliki analisis terhadap kesimpulan yang kuat
  3. Seharusnya kebijakan yang harus diambil oleh perusahaan adalah melakukan upaya peningkatan efisiensi, produktifitas, dan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Kemudian seharusnya perusahaan merumahkan karyawan yang dianggap tidak efektif sehingga cost perusahaan tidak tinggi, dapat merekrut karyawan baru yang lebih produktif, dan memberukan motivasi baik berupa pengarahan dan bonus sehingga produktifitas karyawan meningkat.
  4. Meningkatkan produktifitas karyawan dengan cara:
    • Memberikan motivasi penyegaran kepada karyawan
    • Membuat lingkungan kerja menjadi kondusif
    • Mengintegrasi manajemen waktu dengan sistem perusahaan
    • Memberikan reward dan punishment.
  5. Lalu untuk kedepannya perusahaan harus lebih transparan lagi terhadap kebijakan yang dibuat karena itu terkait perhitungan gaji/upah karyawan, perusahaan seharusnya lebih banyak memberikan informasi tentang keadaan perusahaan agar para karyawan juga dapat mengerti situasi perusahaan. Seharusnya selalu ada komunikasi antara pimpinan dengan karyawan agar keryawan juga merasa dihargai, karena keryawan merupakan aset perusahaan.



edit

Analisis Organisasi PT Nestle Indonesia

| Wednesday 27 March 2019
Nestle Indonesia merupakan badan usaha yang merupakan bentuk perusahaan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha terbagi atas saham-saham. Struktur organisasi yang berlaku di PT Nestle Indonesia meliputi dua bagian, yaitu struktur organisasi di kantor pusat dan struktur organisasi di setiap pabrik.


Visi PT Nestle Indonesia
  1. Meraih kepercayaan konsumen, dan menjadi perusahaan makanan dan nutrisi yang terkemuka serta terpandang di Indonesia
  2. Menjamin keuntungan dan kelangsungan pertumbuhan jangka panjang dengan modal yang efisien bagi perusahaan, melalui pelayanan yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan konsumen
  3. Menjadi pemimpin pangsa pasar atau posisi yang kuat di setiap kategori.

Misi PT Nestle Indonesia 
Untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat melalui produk - produknya  yang berkualitas, bernutrisi dan lezat rasanya selain itu memfokuskan diri untuk senantiasa memberi informasi dan pendidikan bagi konsumen kami.


Tujuan PT Nestle Indonesia
Nestle berkeinginan kuat untuk memberikan produk - produk yang sehat bagi masyarakat luas di Indonesia sehingga seluruh masyarakat Indonesia dapat terjamin kesehatannya dengan hadirnya produk - produk Nestle yang terjamin kualitasnya. Selain itu Nestle mempunyai tujuan seperti kebanyakan perusahaan lainnya yaitu ingin dapat bersaing dengan perusahaan lainnya dengan persaingan yang sehat dan dapat menguasai pasar. Dan sekarang tujuan Nestle itu hampir tercapai dengan menggunakan strategi pasar yang baik serta kerja keras Nestle semakin kuat dan berkembang pesat.


Selain visi misi dan tujuan di atas Nestle juga memfokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi dan pendidikan bagi konsumen, yang tercantum dalam kemasan setiap produk Nestle. Dalam menjalankan bisnisnya, Nestle berusaha untuk selalu menjalankan tanggung jawab kepada masyarakat dan menciptakan manfaat. Nestle sealu memperhatikan lingkungan sekitar dengan cara menciptakan lingkungan sehat bagi semua orang di seluruh dunia dengan mengadakan kerja sama dengan para ahli untuk memberikan dan menginspirasi masalah-masalah tentang lingkungan sehat bagi seluruh dunia.


Deskripsi dan Spesifikasi Tugas Organisasi PT Nestle Indonesia
  1. Finance
  2. Tugas umum dari finance adalah :
    1. menghasilkan laporan keuangan rutin
    2. memperkuat kontrol internal dan melindungi aset.
    Sedangkan fungsi khusus adalah :
    1. sebagai financial advisor untuk tim manajemen pabrik
    2. menghasilkan laporan Analisa, rekomendasi dan keputusan terbaik untuk pabrik.
  3. Departemen Human Resource berfokus pada pelatihan dan pengembangan karyawan melalui penyediaan fasilitas pelatihan. Selain itu, HR juga mengatur pengadaan tenaga kerja baru baik permanen, kontrak maupun out sourcing.
  4. Engineering bertanggung jawab menjaga aset perusahaan seperti alat-alat produksi, agar dapat berfungsi secara optimal. Departemen ini juga bertanggung jawab atas penyediaan dan penggunaan energi selalu dalam keadaan aman efisien dan ramah lingkungan.
  5. Departemen Quality Assurance memiliki tugas pokok yaitu menjamin kualitas produk sesuai dengan standar. Selain itu, mereka juga wajib meningkatkan tanggung jawab seluruh karyawan pabrik terhadap sistem manajemen mutu.
  6. Departemen Aplication Group mempunyai tugas melakukan penelitian dan pengembangan produk berupa desain kemasan, formulasi dan jenis produk, serta optimasi proses produksi.
  7. RPU mempunyai tugas untuk mengatur rencana produksi rutin dan mengatur penyediaan bahan baku hingga mendistribusikan produk jadi kepada para distributor.
  8. Departemen Produksi bertugas untuk menghasilkan produk sesuai rencana dengan waktu dan biaya yang efisien serta mutu yang sesuai dengan standar.
  9. IP-OD
    Memiliki tiga fungsi utama yaitu :
    1. mendukung operasional
    2. mengubah dan memperbaiki manajemen
    3. melakukan manajemen peningkatan pengetahuan dan pengembangan karyawan.
  10. SHE memiliki tugas memastikan kondisi kerja dalam keadaan yang aman bagi kesehatan karyawan dan menjaga lingkungan sekitar pabrik dari pencemaran dengan mengikuti peraturan – peraturan yang berlaku dari pemerintah.



Sumber:
edit
Newer Posts Older Posts

Search This Blog

Powered by Blogger.

Text Widget

Popular Posts

Pages

Animasi

Blogger templates

Sistem Buku Besar dan Pelaporan

   A. Aktivitas Buku Besar dan Pelaporan  Empat (4) aktivitas dasar yang dilakukan dalam sistem buku besar dan pelaporan:  Perbarui Buku Bes...

© Design 1/2 a px. · 2015 · Pattern Template by Simzu · © Content Alifa Maulida N