Konflik Perusahaan dan Cara Mengatasinya
|
Monday, 17 December 2018
Contoh Konflik dalam Perusahaan PT. Indexin dan PT. Sindo LumberKonflik ini terjadi antara PT. Indexin dan PT. Sindo Lumber dengan masyarakat sekitar yang disebabkan karena :
- Masalah tata batas yang tidak jelas dari 2 belah pihak
- Pelanggaran adat yang disebabkan perusahaan tersebut
- Ketidakadilan aparat hukum dalam menyelesaikan persoalan
- Hancurnya penyokong antara masyarakat adat dan masyarakat hutan akibat rusak dan sempitnya hutan
- Tidak ada konstribusi positif pengelola hutan dengan masyarakat adat dan masyarakat disekitar hutan
- Perusahaan tidak melibatkan masyarakat adat dan masyarakat sekitar hutan dalam pengusahaan hutan.
Seharusnya aparat keamanan yang bertugas melindungi masyarakat bisa menindak lanjuti kedua perusahaan tersebut, karena perusahaan PT. Indexin dan PT. Sindo Lumber telah melanggar tentang pengelolaan hutan.
Agar menghindari konflik dengan masyarakat sekitar, perusahaan juga seharusnya bersikap baik terhadap lingkungan sekitar. Seperti tidak melakukan penebangan pohon secara liar dihutan lindung. Lalu jika melakukan penebangan pohon dihutan seharusnya melakukan reboisasi (penanaman kembali).
Cara Mengatasi Konflik yang Terjadi:
- Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. - Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. - Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak. - Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama. Perlu adanya komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya. - Mengubah Sikap
Kemungkinan terjadinya konflik dapat disebabkan oleh sikap salah seorang anggota kelompok atau organisasi yang dirasa tidak tepat oleh anggota/kelompok lain. Jika hal ini terjadi maka kita harus cepat dan tanggap untuk mengubah sikap kita. - Netralisasi Sikap
Bahwa sikap memihak pada salah seorang atau golongan yang sedang berselisih akan mempertajam perselisihan konflik tersebut. Maka sikap yang paling tepat adalah netral atau tidak memihak kepada siapapun, dan bahkan diusahakan untuk menjadi mediator dalam mengatasi konflik tersebut.