Proses Penyusunan Personalia
|
Wednesday, 14 November 2018
Penyusunan personalia adalah fungsi manajemen yang
berhubungan dengan perekrutan, penempatan, lahan, dan pengembangan
anggota organisasi. Kegiatan - kegiatan penyusunan personalia
berhubungan dengan tugas - tugas kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi.
Lalu pembahasannya menjadi bagian dari fungsi pengarahan. Fungsi
tersebut berhubungan dengan fungsi pengorganisasian. Semua fungsi
manajemen saling berkaitan sehingga fungsi penyusunan personalia harus
dilakukan oleh manajer.
Proses Penyusunan Personalia adalah serangkaain kegiatan yang
dijalankan secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan personalia
organisasi dengan SDM, posisi, dan waktu yang tepat. Proses ini
dilaksanakan dalam dua lingkungan yang berbeda yaitu lingkungan
eksternal dan lingkungan internal. Unsur – unsurnya terdapat dalam
organisasi.
Langkah – langkah proses ini mencakup:
- Perencanaan sumber daya manusia
Dirancang untuk memenuhi kebutuhan personalia organisasi. - Penarikan
Berhubungan dengan pengadaan calon - calon yang sesuai dengan rencana sumber daya manusia. - Seleksi
Penilaian dan pemilihan para calon personalia. - Pengenalan dan orientasi
Dirancang untuk membantu para calon yang terpilih dapat menyesuaikan diri. - Latihan dan pengembangan
Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan individu dan kelompok demi efektivitas organisasi. - Penilaian pelaksanaan kerja
Membandingkan pelaksanaan kerja perseorangan dan tujuan – tujuan yang dikembangkan untuk posisi tersebut. - Pemberian balas jasa dan penghargaan
Digunakan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan motivasi untuk pekerjaan selanjutnya. - Perencanaan dan pengembangan karir
Mencakup promosi, demosi, penugasan kembali, pemecatan, dan pensiun.
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Suatu perusahaan atau organisasi yang baik dan bertanggungjawab serta
ingin memelihara kesinambungan bisnis dalam jangka panjang, harus sudah
memikirkan kepeduliannya pada saat awal pendirian perusahaan, yaitu
dengan cara menetapkan visi, misi dan tujuan perusahaan. Dalam
perkembangannya, budaya organisasi dan perubahan global akan
mempengaruhi tiga hal tersebut:
- Visi merupakan suatu pernyataan ringkas tentang cita-cita organisasi yang berisikan arahan yang jelas dan apa yang akan diperbuat oleh perusahaan di masa yang akan datang. Untuk mengujudkan visi tersebut maka perusahaan melakukan pengembangan misi yang akan dijalani dalam tiap aktivitas.
- Misi merupakan penetapan tujuan dan sasaran perusahaan yang mencakup kegiatan jangka panjang tertentu dan jangka pendek yang akan dilakukan, dalam upaya mencapai visi yang telah ditetapkan.
- Tujuan perusahan adalah mencapai keuntungan maksimum.
Pernyataan tentang visi dan misi yang jelas harus
sesuai dengan budaya dan kebutuhan perusahaan dan kebutuhan pasar
sehingga dapat menumbuhkan komitmen karyawan terhadap pekerjaan dan
memupuk semangat kerja karyawan, menumbuhkan rasa keharmonisan di dalam
kehidupan kerja karyawan, dan menumbuhkan standar kerja yang prima.
Rumusan visi yang jelas akan mengantarkan perusahaan dalam mencapai
tujuan perusahaan. Namun, semua hal tersebut belum dapat berfungsi
dengan baik, jika tidak diimbangi dengan strategi yang tepat dalam
penerapannya. Dengan demikian, rumusan visi, misi dan tujuan perusahaan
perlu ditetapkan dalam suatu strategi yang tertuang dalam kebijakan
perusahaan.
Salah satu kunci keberhasilan suatu
perusahaan adalah bergantung pada kinerja sumberdaya manusia yang secara
langsung atau tidak langsung memberi kontribusi pada perusahaan, yang
meliputi pemangku kepentingan eksternal (stake holders) dan
kepentingan internal (karyawan) yang dimiliki oleh perusahan. Untuk
memperoleh kinerja optimal dari keberadaan karyawan dalam perusahaan
maka perusahaan perlu menetapkan strategi yang tepat, yaitu dengan
memikirkan bagaimana mengelola karyawan agar mau mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia
- Mengoptimalkan SDM yang sudah ada
- SDM yang sudah ada akan dapat dimanfaatkan dengan baik apabila organisasi telah melakukan inventarisasi SDM. Inventarisasi tersebut mencakup : jumlah tenaga kerja, kualifikasi tenaga kerja, masa kerja, pengetahuan /ketrampilan yang dimiliki, bakat/minat yang perlu dikembangkan. Hasil inventarisasi tersebut dapat digunakan untuk promosi, mutasi ,peningkatan kemampuan karyawan.
Penarikan dan Seleksi Karyawan
Seleksi karayawan adalah suatu proses untuk menentukan orang yang di
ramal akan menempati suatu posisi jabatan yang di tawarkan suatu
perusahaan. Ada 3 tujuan seleksi:
- Untuk mengetahui kecakapan seorang pegawai.
- Berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja yang cocok dengan pekerjaan yang dipangkunya.
- Berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja tidak hanya yang cock pada saat sekarang tetapi tenaga kerja yang memiliki potensi untuk di kembangan di kemudian hari.
Proses Seleksi
Proses seleksi adalah pusat manajemen kepegawaian dan requitment
dilakukan untuk membantu proses seleksi ini. Bila seleksi diadakan tidak
tepat maka daya upaya sebelumnya akan sia-sia saja oleh karena itu
tidaklah berlebihan bila di nyatajkan bahwa seleksi adalah kunci sukses
manajemen kepegawaian. Proses seleksi di mulai salah semua lamaran memenuhi syarat dan di terima. Proses ini melibatkan serangkaian tahap yang menambah komplektivitas sebelum pegawai di ambil. Jadi proses seleksi adalah serangkaian kegiatan yang di gunakan untuk memutuskan apakah pelamar di terima atau tidak. Langkah-langkah ini mencakup pemanduan kebutuhan pelamar dan organisasi. Dalam banyaknya personalia penarikan dari seleksi di gabungkan dan disebut dengan istilah Employedment pansel.
LATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN
Para karyawan lama yang telah berpengalaman mungkin memerlukan
latihan untuk mengurangi atau menghilangkan kebiasaan-kebiasaan kerja
yang jelek atau untuk memperlajari ketrampilan-ketrampilan baru yang
akan meningkatkan prestasi kerja mereka. Program-program latihan tidak hanya penting bagi individu, tetapi
juga organisasi dan hubungan manusiawi kelompok kerja, dan bahkan bagi
Negara.
Penilaian dan Identifikasi Kebutuhan
Untuk memutuskan pendekatan yang akan digunakan organisasi mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan.
Sasaran-sasaran latihan dan pengembangan mencerminkan perilaku dan kondisi yang diinginkan, dan
berfungsi sebagai standar-standar dengan mana prestasi kerja individual
daan efektivitas program dapat diukur.
- Isi Program
Isi program ditentukan oleh identifikasi kebutuhan-kebutuhan dan sasaran-sasaran latihan. Program mungkin berupaya untuk mengajarkan berbagai ketrampilan tertentu, menyampaikan pengetahuan yang dibutuhkan atau mengubah sikap. Apapun isinya, program hendaknya memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi dan peserta. - Prinsip-prinsip Belajar
Ada beberapa prinsip kerja (learning principles) yang bisa digunakan sebagai pedoman tentang cara-cara belajar yang paling efektif bagi para karyawan. Prinsip-prinsip ini adalah program bersifat partisipatif,relevan, pengulangan dan pemindahan, serta memberikan umpan balik mengenai kemajuan para peserta latihan. - On-the-job Training
Tekhnik-tekhnik “on-the-job” merupakan metode latihan yang paling banyak digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan supervise langsung seorang “pelatih” yang berpengalaman. Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam praktek:
1. RotasiJjabatan
2. Latihan Instruksi Pekerjaan
3. Magang
4. Coaching
5. Penugasan sementara.
Metode Simulasi:
- Metode Studi Kasus
Karyawan yang terlibat dalam tipe latihan ini diminta untuk mengidentifikasikan masalah-masalah, menganalisa situasi dan merumuskan penyelesaian-penyelesaian alternativ. - Role Playing
Tekhnik ini merupakan suatu peralatan yang memungkinkan para karyawan (peserta latihan) untuk memainkan berbagai peran yang berbeda. Digambarkan dalam suatu episode dan diminta untuk menanggapi para peserta lain yang berbeda perannya. Tekhnik role playing dapat mengubah sikap peserta, seperti menjadi lebih toleransi terhadap perbedaan individual dan mengembangkan ketrampilan antar pribadi. - Business Games
Business management (game) adalah suatu simulasi pengambilan keputusan skala kecil yang dibuat sesuai dengan situasi kehidupan bisnis nyata. - Vestibule Training
Bentuk latihan ini dilaksanakan bukan oleh atasan tetapi oleh pelatih-pelatih khusus. Area-area terpisah dibangun dengan berbagai jenis peralatan sama seperti yang akan digunakan paada pekerjaan sebenarnya. - Latihan Laboratorium
Tekhnik ini adalah suatu bentuk latihan kelompok yang terutama digunakan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan antar pribadi. - Program-program Pengembangan Eksekutif
Program-program ini biasanya diselenggarakan di universitas atau lembaga-lembaga pendidika lainnya.
Teknik-teknik Presentasi Informasi
Tujuan utama teknik-teknik presentasi informasi adalah untuk
mengajarkan berbagai sikap, konsep atau ketrampilan kepada para peserta.
Metode-metode yang biasa digunakan :
1. Kuliah
2. Presentasi Video
3. Metode Konperensi
4. Programmed Instruction
5. Studi Sendiri
Pemberian Kompensasi Kepada karyawan
“Pentingnya Kompensasi Bagi Karyawan”
Setiap orang memiliki profesi yang beragam. Entah itu sebagai
manajer, akuntan, dokter, guru, dan sebagainya. Jika orang-orang
tersebut bekerja dalam suatu perusahaan tentunya mereka akan memperoleh
yang disebut dengan kompensasi atau yang lebih dikenal dengan upah atau
gaji. Kompensasi sendiri memiliki pengertian sebagai balas jasa yang
diberikan oleh suatu perusahaan. Bagi suatu perusahaan, kompensasi punya
arti penting karena pemberian kompensasi merupakan upaya dalam
mempertahankan dan mensejahterakan karyawannya.
Lalu, apakah tujuan diberikannya kompensasi ?
Lalu, apakah tujuan diberikannya kompensasi ?
Menurut Maryoto (1994), tujuan kompensasi adalah :
- Pemenuhan kebutuhan ekonomi karyawan atau sebagai jaminan economic security bagi karyawan
- Mendorong agar karyawan lebih baik dan lebih giat
- Menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kemajuan
- Menunjukkan penghargaan dan perlakuan adil perusahaan terhadap karyawannya (adanya keseimbangan antara input yang diberikan karyawan terhadap perusahaan dan output atau besarnya imbalan yang diberikan perusahaan kepada karyawan)
Dalam memberikan kompensasi, secara umum untuk penentuan kompensasinya, terdiri dari tiga hal :
1. Harga atau Nilai Pekerjaan :
- Melakukan analisis jabatan atau pekerjaan. Berdasarkan analisis tersebut maka akan didapat informasi yang berkaitan dengan jenis keahlian yang dibutuhkan, tingkat kompleksitas pekerjaan, resiko pekerjaan dan sebagainya. Dari informasi tersebut maka dapat ditentukan harga dari pekeerjaan tersebut.
- Melakukan survei “harga” pekerjaan sejenis pada perusahaan lain yakni harga pekerjaan dari beberapa perusahaan menjadi patokan harga dalam menentukan harga pekerjaan sekaligus sebagai ukuran kelayakan dalam pemberian kompensasi.
2. Sistem kompensasi :
- Sistem prestasi yaitu upah atau gaji menurut prestasi kerja yang disebut juga dengan upah sistem hasil. Dalam sistem ini, sedikit banyaknya upah yang diterima tergantung pada sedikit banyaknya hasil yang dicapai karyawan dalam waktu tertentu.
- Sistem waktu yaitu besarnya kompensasi dihitung berdasarkan standar waktu seperti jam, hari, minggu hingga bulan. Besarnya upah ditentukan oleh lamanya karyawan menyelesaikan pekerjaan tersebut.
3. Sistem kontrak yaitu besarnya upah didasarkan atas
kuantitas, kualitas dan lamanya penyelesaian pekerjaan yang sesuai
dengan kontrak perjanjian. Dalam sistem ini, biasanya dicantumkan
ketentuan mengenai konsekuensi jika pekerjaan yang dihasilkan tidak
sesuai dengan surat kontrak perjanjian.
Sebagai upaya balas jasa yang dilakukan perusahaan terhadap
karyawannya, selain upah atau gaji tetap yang diterima, seorang karyawan
juga akan menerima jenis-jenis kompensasi yang lain, diantarannya :
- Pengupahan insentif yaitu memberikan upah atau gaji berdasarkan perbedaan prestasi kerja sehingga bukan tidak mungkin dua orang yang punya jabatan yang sama akan menerima upah yang berbeda karena prestasi dalam bekerja yang berbeda, walaupun keduanya memiliki gaji pokok yang sama.
- Kompensasi pelengkap atau fringe benefit yaitu salah satu bentuk pemberian kompensasi berupa program-program pelayanan karyawan dengan tujuan agar mampu mempertahankan karyawan tersebut dalam jangka panjang. Misalnya saja, tunjangan pensiun, pesangon, asuransi kecelakaan kerja dan sebagainya.
- Keamanan dan kesehatan karyawan yaitu merupakan balas jasa peusahaan dalam bentuk non finansial. Makin baik kondisi keamanan dan kesehatan, maka makin positif sumbangan karyawan tersebut bagi perusahaan.
Daftar Pustaka:
No comments:
Post a Comment