Pasca New Normal Indonesia

| Tuesday, 30 June 2020
New Normal adalah suatu kondisi yang memaksa manusia untuk melakukan hal di luar kebiasaan sebelumnya. New normal diberlakukan di Indonesia semenjak tanggal 4 Juni. Dua hari berturut-turut jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia terus bertambah hingga melampaui 1.000 per hari. Masyarakat dianggap kurang disiplin dalam menerapkan new normal saat beberapa daerah melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.

Berdasarkan data pemerintah yang masuk hingga Selasa,  30 Juni 2020 pukul 12.00 WIB, ada 1.293 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan itu menyebabkan total ada 56.385 kasus Covid-19 di Indonesia, sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020. Angka ini berpotensi bertambah karena aktivitas masyarakat mulai meningkat pasca ditetapkannya new normal. Orang-orang mulai pergi ke pasar, ke tempat-tempat umum, atau bekerja di kantor.

Sayangnya, peningkatan aktivitas masyarakat ini tak disertai dengan peningkatan kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan. Di banyak tempat, orang masih bebas berkerumun tanpa jaga jarak dan mengenakan masker. Jika kebiasaan ini terus berlangsung, tentu cita-cita untuk memulihkan ekonomi dan menurunkan kurva penularan bagai panggang jauh dari api alias enggak mateng. Dengan demikian, bisa-bisa new normal bukannya jadi anugerah tetapi justru jadi bencana. Semoga saja tidak demikian.
edit

Membangun Ketahanan Nasional Pasca Covid-19

| Wednesday, 17 June 2020

Berbagai kepustakaan ilmiah yang mengulas tentang wabah sudah menggarisbawahi pentingnya kesiapan setiap negara dalam menghadapi epidemi baru. Melalui International Health Regulation (2005), WHO bersama semua negara anggotanya juga telah bersepakat menjalankan traktat internasional ini untuk meningkatkan kapasitas negara menghadapi wabah melalui pendekatan cegah, deteksi, dan respons. Kita mengenal wabah flu Spanyol pada 1918, serta polio, SARS, MERS-CoV, dan ebola. Tapi hanya flu Spanyol yang diklasifikasikan sebagai pandemi karena dampaknya yang begitu luas terhadap kehidupan populasi dunia. Akhirnya, setelah 102 tahun, pada 10 Maret 2020, pandemi kembali diumumkan untuk penyakit dengan nama Covid-19.

Dalam menghadapi SARS-CoV-2, dunia seolah-olah dipaksa untuk masuk ke situasi yang setara dengan Perang Dunia III. Pada abad ke-21 ini, perang dunia membenturkan manusia dengan musuh yang tidak terlihat wujudnya, tapi membuat lebih dari 30 ribu orang kehilangan nyawa serta 500 ribu lebih orang sakit di 199 negara di dunia. Musuh ini membuat kita merasa hidup dalam realitas yang mirip meski tidak sepenuhnya sama dengan jalan cerita film fiksi ilmiah. Harus diakui bahwa situasi ini memberikan tekanan mental kepada kita karena tingginya faktor ketidaktahuan dan ketidakpastian tentang apa yang bisa mengalahkannya.

Rasa solidaritas tinggi dibutuhkan antara individu dan antarbangsa. Sejak awal munculnya wabah ini, WHO selalu menyuarakan pentingnya solidaritas sebagai kompas bersama dunia untuk keluar dari pandemi. Hal ini penting dilakukan agar semua upaya tetap berfokus pada tujuan utama untuk menekan laju penyebaran virus, memastikan tiadanya stigma bagi penderita, dan mempertahankan tingkat kesehatan populasi semaksimal mungkin. Bila memakai analogi peperangan, inilah salah satu penanda utamanya: pemimpin menyuarakan solidaritas kepada seluruh khalayak. Sebagai contoh, kemunculan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dalam siaran langsung di stasiun televisi pada 16 Maret lalu merupakan yang pertama kalinya setelah sebelumnya PM Belanda melakukan hal yang sama pada era 1970-an saat krisis minyak terjadi.

Kesehatan populasi sejatinya mempunyai nilai politis amat besar karena dampaknya pada kehidupan politik, ekonomi, komersial, hingga kebebasan individu. Inilah dasar dari pernyataan “Kesehatan adalah pilihan politis”. Sebab, tanpa keberpihakan pemimpin pada kesehatan penduduknya, berbagai aspek kehidupan bernegara akan mandek. Merujuk pada sejarah Perang Dunia II, para pemimpin perang, seperti Patton dan Eisenhower, beriringan dengan politikus serta negarawan, seperti Churchill, Roosevelt, Nehru, dan Sukarno; melakukan asesmen komprehensif mengenai dampak perang terhadap setiap aspek kehidupan manusia serta menentukan strategi yang jitu. Keberpihakan ini menjadi penting karena dalam kondisi normal, kesehatan hampir selalu menjadi sektor pembangunan yang dikalahkan. Prioritas pada sektor lain yang lebih kasatmata menjadi lebih favorit dibanding sektor yang hakikatnya baru tampak setelah belasan, bahkan puluhan tahun.

Harus diingat bahwa pertaruhan terbesar dari kekalahan berperang melawan pandemi adalah runtuhnya sistem kesehatan nasional. Sederhananya, layanan kesehatan tidak lagi tersedia karena tiadanya tenaga kesehatan; rumah sakit tidak lagi bisa menampung dan memberikan pengobatan yang dibutuhkan karena ketidaktersediaan alat dan obat; sistem rujukan dan pemantauan kesehatan masyarakat tidak lagi berjalan efektif; serta pasien yang sudah mengidap penyakit lain dan membutuhkan layanan kesehatan tidak lagi bisa mendapatkannya. Cara memperkuat sistem kesehatan banyak dikaji dalam literatur ilmiah, pengalaman, dan contoh baik negara lain yang terbukti efektif berdasarkan evidence yang ada.

Dengan ketiga prinsip berpikir itulah sebuah strategi nasional yang tajam dan holistik dapat dibangun dengan komponen berikut ini.
  1. Prioritas diletakkan pada penyelamatan nyawa manusia, termasuk dan utamanya tenaga kesehatan, agar sektor pembangunan lain kembali bekerja dengan optimal. Tanpa penyelesaian pandemi yang tuntas, beban ekonomi negara akan jauh lebih besar dalam jangka panjang dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan saat ini. Selain itu, potensi dampak sosial dan politik harus diperhitungkan. Kekerasan domestik, instabilitas politik, dan keresahan publik adalah sedikit contoh dari ekses masalah yang muncul seiring dengan terjadinya pandemi.
  2. Berpedoman pada kecepatan bertindak dan ketepatan cakupan, memastikan dilakukannya tes secara luas, pelacakan kontak, kepastian pemberian layanan kesehatan, dan isolasi kasus. Dalam situasi pandemi, kita tidak lagi punya kemewahan untuk memilih langkah mana yang akan diambil. Semuanya harus dijalankan bersamaan sebagai elemen utama dari mempertahankan dan memperkuat sistem kesehatan nasional.
  3. Sinergi dan aksi bersama antarlembaga pemerintah dengan pelibatan aktif masyarakat sipil. Pandemi bukan hanya urusan pemerintah, melainkan masalah seluruh bangsa. Agar strategi berkelanjutan, dibutuhkan perencanaan skenario dengan strategi yang matang dan tepat dalam memetakan situasi yang mungkin terjadi setelah pandemi berakhir. Idealnya, skenario menjelaskan kebutuhan kerangka regulasi khusus untuk kegawatdaruratan kesehatan yang memungkinkan semua elemen dalam pemerintahan dan masyarakat sipil, termasuk sektor swasta, media, para pakar, dan peneliti, untuk segera bergerak di tingkat pusat hingga daerah.

Khusus untuk Indonesia , beberapa kondisi berikut harus digarisbawahi:
  1. Faktor risiko populasi terhadap Covid-19 dan dampaknya terhadap sistem kesehatan nasional. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2018, disebutkan bahwa prevalensi penyakit tidak menular (kanker, diabetes, penyakit kardiovaskular) meningkat. Lalu, berdasarkan data World Bank, Indonesia adalah negara dengan populasi perokok tertinggi di dunia (76,2 persen). Padahal perokok dan orang dengan penyakit-penyakit tersebut berisiko tinggi tertular virus SARS-CoV-2. Kondisi status kesehatan populasi setelah pandemi berakhir nanti dipastikan lebih buruk ketimbang sekarang, menambah beban pada sistem kesehatan nasional dan daerah. Peran layanan kesehatan primer menjadi semakin krusial dalam menjaga ketahanan sistem kesehatan.
  2. Besarnya sektor informal di Indonesia mempunyai konsekuensi yang menuntut komitmen pemerintah untuk memenuhinya. Menekan laju penyebaran virus dan memutus rantai penularan mengharuskan manusia membatasi interaksi langsung dan tidak beraktivitas dalam kerumunan. Diberlakukannya pembatasan jarak fisik dan sosial serta kebijakan bekerja di rumah membuat para pekerja esensial, terutama di sektor informal, terkena dampak paling signifikan. Jejaring pengaman sosial harus segera diaktifkan dan pemerintah menjamin pemberian insentif ekonomi, melekat pada intervensi kesehatan populasi yang dijalankan.
  3. Utilisasi jejaring multilateral dan global health diplomacy. Dalam situasi pandemi, saat banyak negara memperebutkan akses terhadap obat dan vaksin, Indonesia sebaiknya segera menjadi bagian aktif dari upaya global ini. Sebagai contoh, WHO meluncurkan riset multinasional bernama Solidarity Trial yang mengundang keterlibatan banyak negara untuk menemukan obat anti-Covid-19 dari obat-obatan yang telah beredar saat ini. Sementara itu, untuk akses terhadap vaksin, tersedia Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) sebagai platform multinegara yang mempercepat pembuatan serta produksi vaksin untuk mencegah Covid-19.

Filsuf Thomas Hobbes mengatakan bahwa berpolitik sama dengan mempunyai kuasa untuk menentukan hidup-matinya semua warga negara. Virus corona telah memperlihatkan arti power yang sesungguhnya. Ia menguliti lapisan di bawahnya menjadi sesuatu yang terlihat publik: menantang kekuasaan dan penguasa untuk berani berpihak pada kesejahteraan banyak orang, dengan segala konsekuensinya. Pandemi ini adalah ujian terberat untuk semua pemimpin di dunia karena langkah dan kebijakan yang diambil menunjukkan kecakapannya sebagai seorang pemimpin perang, negarawan, komunikator, serta ahli strategi terunggul di mata dunia dan warga yang telah memberikan kekuasaan ke tangannya. 






edit

Membangun Kembali Semangat Toleransi Manusia Indonesia

| Wednesday, 17 June 2020
Belum ada tandanya penurunan penyebaran Covid-19 membuat sejumlah pihak terus melakukan upaya terbaik. Sebagai tindakan antisipasi penyebaran Covid-19, masyarakat Indonesia dipaksa untuk tetap melakukan segala aktivitas dari rumah. Mulai dari sekolah hingga bekerja. Tidak hanya itu, rasa bosan yang mulai menghinggapi publik membuat sejumlah pertanyaan muncul seperti kapan waktu berakhirnya penyebaran Covid-19.

Untuk mempersiapkan hal terbaik yang akan datang tersebut, beberapa hal yang dapat dilakukan ketika pandemi corona berakhir:

  1. Kembali Bersemangat
    Hal pertama yang dilakukan ketika pandemic corona telah berakhir adalah dengan kembali bersemangat melakukan rutinitas di luar rumah seperti biasanya. Membangkitkan semangat untuk melakukan rutinitas biasa di dalam rumah saat wabah virus corona adalah hal yang tidak mudah. Cara orang untuk membangkitkan kembali semangat di dalam diri juga berbeda-beda. Namun, pelajaran hidup yang dapat diambil ketika wabah virus corona ini adalah bahwa beradaptasi itu perlu. Terlebih dengan lingkungan sekitar. Seperti dengan tetangga hingga lingkungan tempat tinggal kita. Mungkin dapat membangkitkan semangat dengan kembali mengingat perjuangan orang-orang di sekitar Anda dalam menghadapi wabah ini secara bersama-sama. Dengan tetap mengingat kebersamaan dan kekuatan, Anda pasti akan lebih bersemangat untuk menghadapi perjalanan hidup di masa depan.
  2. Kembali Membangun Usaha
    Pandemi virus corona memaksa umat manusia untuk berhenti sejenak dari hiruk pikuk usaha yang Anda bangun. Mungkin usaha Anda akan sedikit terpuruk pada situasi seperti saat ini. Tidak perlu khawatir, usaha yang telah Anda bangun tetap akan berjalan dan berkembang setelah wabah ini. Kunci dari melanjutkan usaha adalah harapan. Dengan harapan, Anda akan tetap memiliki energi positif yang dapat menimbulkan semangat untuk membangun kembali usaha Anda dengan meyakini bahwa pandemi virus corona akan segera berakhir di seluruh dunia. Di sisi lain, membangun kembali usaha pasti bukanlah hal yang mudah. Tentu akan membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang hingga waktu yang banyak. Tidak perlu khawatir, gunakan momen ini sebagai titik balik usaha Anda yang sempat meredup dengan menjadikannya sebagai tantangan baru dalam hidup. Dengan niat dan konsistensi, pasti usaha Anda akan kembali berjaya.

  3. Melakukan Pola Hidup Sehat
    Selama pandemi virus corona, seluruh manusia dituntut untuk menerapkan hidup sehat dengan melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi makanan sehat, dan menjaga kebersihan lingkungan sebagai tindakan pencegahan virus corona. Untuk memulai pola hidup sehat bukanlah suatu hal yang mudah pula untuk dilakukan. Hal tersebut tentu juga membutuhkan waktu yang cukup lama dan niat yang sungguh-sungguh. Maka dari itu, ketika pandemi virus corona ini telah selesai maka hal yang harus dilakukan adalah dengan tetap menjalankan pola hidup sehat yang telah Anda biasakan. Beberapa tindakan sebagai cerminan pola hidup sehat adalah dengan tetap rajin mencuci tangan setelah beraktivitas, sebelum dan sesudah makan, serta pada saat buang air. Dengan adanya pandemi virus corona ini mengajarkan kepada seluruh manusia untuk menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan dengan menjaga kebersihan tangan. Melanjutkan beberapa hal di atas tentu saja dapat membuat hidup Anda lebih baik dalam jangka panjang.

  4. Liburan Untuk Menyegarkan Pikiran
    Hal ke empat yang dapat dilakukan setelah pandemi virus corona usai adalah menyegarkan pikiran. Rasa bosan dan suntuk selama menjalani isolasi diri di rumah mungkin membuat pikiran menjadi penat. Untuk itu, menyegarkan pikiran dengan jalan-jalan atau liburan adalah pilihan yang baik. Datangi lokasi liburan favorit dan habiskan waktu luang Anda secara bijak. Anda dapat pula berlibur bersama orang-orang terdekat sembari membicarakan hal-hal lucu yang memicu kegembiraan dan tawa. Dengan begitu, Anda akan menemukan kembali semangat dan pikiran yang segar untuk beraktivitas seperti biasanya.

  5. Siap Kembali Bekerja
    Dengan melakukan imbauan Pemerintah untuk bekerja dari rumah mungkin akan membuat Anda menemukan zona nyaman. Namun, tidak baik tentunya untuk berada di zona nyaman pada waktu yang lama. Untuk itu, hal terakhir yang dapat dilakukan setelah berakhirnya pandemi virus corona adalah dengan mempersiapkan kembali semangat untuk bekerja kembali di kantor. Persiapkan tenaga dan pikiran terbaik Anda untuk menghadapi situasi seperti sebelum adanya pandemi virus corona ini. Tentu saja persiapkan pula mood Anda untuk hal-hal yang menyebalkan seperti kemacetan, keramaian, hingga jadwal kegiatan yang menumpuk. Maka dari itu, persiapkan kembali dengan baik agar Anda tetap produktif dan memiliki hasil pekerjaan yang baik dan memuaskan bagi seluruh pihak.

edit

Tugas Pengantar Grafik Komputer - Blender 3D Object

| Wednesday, 22 April 2020
Hai, Assalamu'alaikum.....

Kali ini saya akan mentutorialkan bagaimana cara membuat meja dengan menggunakan Aplikasi Blender versi 2.82

Sebelum mulai, saya akan memberitahu tombol shortcut yang dapat memudahkan pekerjaan project kali ini :
  • SHIFT + A = Membuat object baru
  • S = Mengatur ukuran object yang dipilih 
  • R = Merotasi object
  • Tombol scroll mouse = Untuk mengatur kamera tampilan

Langkah - langkah untuk membuat meja dalam Aplikasi Blender:

1. Buka Aplikasi Blender yang akan muncul tampilan awal seperti ini.



2. Lalu ubah tampilan kubus menjadi permukaan meja dengan cara klik tombol S pada keyboard lalu gerakan mouse dan atur sesuai lebar yang diinginkan.



3. Langkah selanjutnya adalah menambahkan kaki meja dengan mengubah menjadi Edit Mode lalu klik tombol A dan kemudian CTRL + R, tarik garis yang mucul ditengah object lalu tarik kepinggir. Lakukan hingga membentuk seperti ini.



4. Jika sudah, klik semua bagian pojok lalu tekan tombol E pada keyboard dan gerakan mouse kebawah dengan panjang yang diinginkan. Lalu tampilan akan seperti ini.



5. Jika sudah, tambahkan object plane untuk membentuk lantai agar nanti ketika mengatur posisi cahaya bayangan akan terlihat. Caranya klik SHIFT + A lalu pilih Mesh, kemudian pilih Plane.



6. Kemudian selanjutnya untuk pencahayaan kalian dapat mengaturnya didalam menu Lighting yang tersedia di kanan layar kalian dengan lambang lampu. Dan untuk mengatur bayangan dapat mengatur menggunakan menu Shading.



7. Lalu meja tersebut tinggal dikasih warna sesuai dengan warna yang kalian inginkan pada Menu Base Color. Saya melebarkan Plane-nya dan lebih menerangkan Lighting-nya agar bayangan dapat terlihat dengan jelas.



8. Lalu hasilnya akan seperti ini.





Terimakasih. Mohon maaf jika banyak kekurangan.

Wassalamu'alaikum.....
edit

Tokoh Wayang Idolaku : Wayang Kulit Abimanyu

| Friday, 17 April 2020
Abimanyu | sastra bali


Abimanyu adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata. Ia adalah putra Arjuna dan Subadra. Dalam wiracarita Mahabharata, ditetapkan bahwa Abimanyulah yang akan meneruskan Yudistira sebagai pewaris takhta. Riwayatnya dituturkan sebagai pahlawan yang tragis. Ia gugur dalam pertempuran besar di Kurukshetra sebagai salah satu kesatria termuda dari pihak Pandawa, karena baru berusia enam belas tahun. Abimanyu menikah dengan Utari, putri Raja Wirata dan memiliki seorang putra bernama Parikesit, yang lahir tak lama setelah ia gugur.

Menurut mitologi Hindu, Abimanyu adalah inkarnasi Warcasa, putra Dewa bulan. Ia membuat perjanjian bahwa putranya tinggal di Bumi hanya selama 16 tahun, sebagaimana ia tak dapat menahan perpisahan dengan putranya. Abimanyu berusia 16 tahun saat ia terbunuh dalam pertempuran.

Dalam khazanah pewayangan Jawa
Abimanyu, sebagai putra Arjuna, merupakan tokoh penting. Di bawah ini dipaparkan ciri khas tokoh ini dalam budaya Jawa yang sudah berkembang lain daripada tokoh yang sama di India.
Abimanyu yang berarti "ia yang memiliki sifat tak kenal takut" atau "yang bersifat kepahlawanan".

Abimanyu dikenal pula dengan nama Angkawijaya, Jaya Murcita, Jaka Pengalasan, Partasuta, Kirityatmaja, Sumbadraatmaja, Wanudara dan Wirabatana. Ia merupakan putra Arjuna, salah satu dari lima ksatria Pandawa dengan Dewi Subadra, putri Prabu Basudewa, Raja Mandura dengan Dewi Dewaki. Ia mempunyai 13 orang saudara lain ibu, yaitu: Sumitra, Bratalaras, Bambang Irawan, Kumaladewa, Kumalasakti, Wisanggeni, Wilungangga, Endang Pregiwa, Endang Pregiwati, Prabakusuma, Wijanarka, Anantadewa dan Bambang Sumbada. Abimanyu merupakan makhluk kekasih dewata. Sejak dalam kandungan ia telah mendapat "Wahyu Hidayat", yang mampu membuatnya mengerti dalam segala hal. Dikisahkan bahwa karena pertapaannya yang khusyuk, Abimanyu mendapatkan Wahyu Makutha Raja, yaitu wahyu yang menyatakan bahwa keturunannyalah yang akan menjadi penerus tahta Para Raja Hastina.

Dalam pewayangan, Abimanyu adalah tokoh yang mempunyai sifat dan watak yang halus, baik tingkah lakunya, ucapannya terang, hatinya keras, besar tanggung jawabnya dan pemberani. Pendidikan militernya diajarkan langsung oleh ayahnya, Arjuna. Sedangkan ilmu kebatinannya ia dapatkan dari kakeknya, Bagawan Abiyasa. Abimanyu tinggal di kesatrian Palangkawati, setelah mengalahkan Prabu Jayamurcita. Ia mempunyai dua orang istri, yaitu:
  • Dewi Siti Sundari, putri Prabu Kresna, Raja Negara Dwarawati dengan Dewi Pratiwi. Kisah pernikahan Abimanyu dengan Siti Sundari dilakonkan dalam pentas wayang kulit dengan judul Alap-Alapan Siti Sundari atau Jaya Murcita Ngraman.
  • Dewi Utari, putri Prabu Matsyapati dengan Dewi Ni Yutisnawati, dari negara Wirata, dan berputra Parikesit. Kisah pernikahan Abimanyu dengan Utari dilakonkan dalam pentas wayang kulit dengan judul Putu Rabi Nini atau Kalabendana Gugur.
Abimanyu gugur dalam perang Baratayuda setelah seluruh saudaranya gugur terlebih dahulu. Pada saat itu, kesatria dari pihak Pandawa yang berada di medan laga dan menguasai strategi perang hanya tiga orang, yakni Bima, Arjuna, dan Abimanyu. Gatotkaca menyingkir karena Karna merentangkan senjata Kunta Wijayadanu. Bima dan Arjuna dipancing oleh kesatria lain dari pihak Korawa agar keluar dari medan pertempuran, maka tinggalah Abimanyu.

Ketika tahu bahwa semua saudaranya gugur, Abimanyu lupa untuk mengatur formasi perang. Dia maju sendirian ke tengah barisan Korawa dan terperangkap dalam formasi mematikan yang disiapkan musuhnya. Korawa menghujani senjata ke tubuh Abimanyu sampai Abimanyu terjerembab dan jatuh dari kudanya (dalam pewayangan digambarkan lukanya arang kranjang = banyak sekali). Abimanyu terlihat seperti landak karena berbagai senjata menancap di tubuhnya. Konon tragedi itu merupakan risiko pengucapan sumpah ketika melamar Dewi Utari, bahwa dia masih belum punya istri, dan apabila telah beristri maka dia siap mati tertusuk berbagai senjata ketika perang Baratayuda. Abimanyu berbohong karena ketika itu sudah beristrikan Dewi Siti Sundari.

Dengan berbagai senjata yang menancap diseluruh tubuhnya, dia tidak bisa berjalan lagi. Meski demikian, Abimanyu tidak menyerah. Bahkan dia berhasil membunuh calon putra mahkota Hastinapura, yaitu Lesmana Mandrakumara putra Prabu Duryodana, dengan melemparkan keris Pulanggeni, setelah menembus tubuh empat prajurit lainnya. Pada saat itu pihak Korawa tahu bahwa untuk membunuh Abimanyu, mereka harus memutus langsang yang ada didadanya. Akhirnya

Abimanyu gugur oleh gada Kyai Glinggang atau Galih Asem milik Jayadrata, kesatria dari Banakeling.
edit

Mengapa WNI mudah sekali terpapar arus hoax?

| Friday, 17 April 2020
Penyebaran berita bohong atau sering disebut hoax kini tengah menjadi persoalan yang cukup serius di Indonesia. Pasalnya, hoax menjadi salah satu pemicu fenomena putusnya pertemanan, gesekan, dan permusuhan. Informasi yang bersifat hoax menyebar dengan cepat baik melalui saluran media sosial maupun grup di aplikasi chatting, misalnya WhatsApp, BlackBerry Messenger, dan masih banyak lagi. 

Mengapa banyak orang yang mudah percaya dengan informasi-informasi hoax dan mengapa pula penyebarannya begitu masif meski kebenarannya belum dapat dipastikan? Menurut pandangan psikologis, ada dua faktor yang dapat menyebabkan seseorang cenderung mudah percaya pada hoax.

Alasan pertama adalah seseorang yang terlalu suka terhadap kelompok, produk, dan kebijakan tertentu, jika menerima informasi yang sesuai dengan apa yang ia percayai, maka keinginan untuk melakukan pengecekan kebenaran terlebih dahulu menjadi berkurang. Secara natural, perasaan positif akan timbul di dalam diri seseorang ketika ada yang mengafirmasi apa yang dipercayai. Perasaan terafirmasi tersebut juga menjadi pemicu seseorang dengan mudahnya meneruskan informasi hoax ke pihak lain.

Penyebaran hoax, selain karena adanya perasaan terafirmasi, juga dipengaruhi oleh anonimitas pesan hoax itu sendiri.

Alasan kedua bagi seseorang mudah percaya pada hoax, bisa juga disebabkan terbatasnya pengetahuan.

Informasi yang ramai disebarkan melalui broadcast message berisi ajakan untuk mengunduh aplikasi tertentu atau donasi melalui perusahaan tertentu. Kepercayaan terhadap informasi-informasi tersebut bisa jadi dikarenakan tidak ada pengetahuan sebelumnya mengenai aplikasi atau perusahaan yang dimaksud.

Fakta menariknya, tidak ada satu pun orang yang benar-benar imun terhadap hoax. Siapa saja bisa menjadi korban sesatnya informasi hoax.

Oleh karena itu, secara teoretis, rentan atau tidaknya seseorang terhadap hoax lebih tergantung pada kemampuan berpikir kritis, mengevaluasi informasi, dan literasi media, bukan hanya kemahiran memanfaatkan teknologi informasi.

"Hoax" memberi dampak psikologis.
Secara umum hoax memiliki daya untuk mengubah dan memperkuat sikap atau persepsi yang dimiliki seseorang terhadap suatu hal. Bisa jadi ketidaksetujuan terhadap kebijakan tertentu, orang tertentu, kelompok tertentu, dan sebaliknya. Namun, khusus informasi-informasi hoax yang bersifat negatif dapat menyebabkan kecemasan berlebih. 


Guru besar Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Bandung, Deddy Mulyana, menyebut ada faktor utama yang menyebabkan informasi palsu (hoax) mudah tersebarnya di Indonesia.

Faktor itu yakni karakter asli masyarakat Indonesia yang dinilai tidak terbiasa berbeda pendapat atau berdemokrasi secara sehat. Ia menyebut kondisi itu merupakan salah satu faktor mudahnya masyarakat menelan hoax yang disebarkan secara sengaja. “Sejak dulu orang Indonesia suka berkumpul dan bercerita. Sayangnya, apa yang dibicarakan belum tentu benar. Sebab budaya kolektivisme ini tidak diiringi dengan kemampuan mengolah data," kata Deddy

Menurut Deddy, kebanyakan masyarakat tidak terbiasa mencatat dan menyimpan data sehingga sering berbicara tanpa data. Di sisi lain, ia menyebut masyarakat lebih senang membahas aspek-aspek yang berkaitan dengan kekerasan, sensualitas, drama, intrik dan misteri.
Namun ia menyebut hoax di Amerika tidak masif seperti di Indonesia. Salah satu sebabnya, kata Deddy, karena masyarakat di sana telah melewati tradisi literasi sebelum masuk era sosial media. Kondisi itu yang dianggap Deddy belum dimiliki masyaratkat Indonesia sehingga kemudian menyebabkan hoax mudah dikonsumsi. "Bangsa kita yang tidak hobi membaca buku ini tiba-tiba direcoki dengan banjir informasi di ranah digital. Dan karena sifat dasarnya suka berbincang, maka informasi yang diterima itu lalu dibagikan lagi tanpa melakukan verifikasi," kata Deddy.
edit

Lockdown Tidak Berhasil di NKRI?

| Friday, 17 April 2020
Wabah corona (COVID-19) semakin merebak di Tanah Air. Untuk memutus mata rantai transmisi penyebaran virus pemerintah pusat memutuskan untuk mengambil langkah kebijakan social distancing secara besar-besaran.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pada Jumat (17/4/2020) jumlah kasus kumulatif infeksi COVID-19 di dalam negeri mencapai 5.923 orang dinyatakan positif. Sebanyak 607 orang dinyatakan sembuh, dan 520 orang meninggal dunia.
Dalam beberapa hari terakhir, jumlah kasus bertambah lebih dari 100 dalam sehari. Lonjakan kasus diprediksi masih akan terjadi untuk ke depannya. Pemerintah pun kini memilih untuk menerapkan social distancing secara besar-besaran.

Indonesia memang belum memilih opsi lockdown seperti negara-negara lain. Namun, jika sudah melibatkan pembatasan dan akses masuk ke suatu wilayah dan orang-orang diminta untuk tinggal di rumah ini sudah bisa dibilang lockdown.
Lockdown sendiri merupakan upaya untuk memutus rantai transmisi penyebaran virus ke tingkat yang paling rendah. Menurut kajian World Economic Forum (WEF), lockdown bertujuan untuk menurunkan tingkat penyebaran virus.


Di Indonesia tidak diyakini bahwa lockdown tidak akan berhasil diterapkan di Indonesia, alasannya karena kurangnya kesadaran akan bahayanya COVID-19, masyarakat menganggap enteng penyakit tersebut tanpa mengetahui bahwa penyebaran COVID-19 sangatlah cepat, bisa melalui mata, mulu dan hidung, belum ada pula yang bisa menemukan vaksin yang 100% bekerja melawan virus tersebut. Selain itu, kurangnya sosialisasi juga bisa jadi alasan utama mengapa lockdown tidak efektif di Indonesia, selama ini kita hanya mengetahui bahaya COVID-19 melalui surat kabar online, sosial media, dan juga televisi. Belum ada sosialisasi langsung sebelumnya, banyak pula kabar hoax atau tidak benar yang tersebar yang membuat warga resah tanpa tahu harus melakukan apa, akibatnya harga masker, hand sanitizer, alcohol wipes meningkat, padahal walaupun mempunyai alat alat tesebut belum tentu kita bisa selamat dari COVID-19, jika saja pemerintah setempat lebih cepat melakukan sosialisasi sebelum COVID-19 menyebar, menentukan mana yang benar dan mana yang hoax mungkin masyarakat akan lebih berfikir jernih, waspada dan berhati hati akan bahaya COVID-19.

Di Indonesia tidak menetapkan lockdown dan lebih berfokus pada karantina wilayah.
Beberapa aspek yang memperngaruhi kebjikan Indonesia:
  1. Aspek Sosial Budaya : Pada aspek sosial budaya ini, rahasia umum yang diketahui banyak lini masyarakat adalah tingkat disiplin yang rendah, komunalisme tinggi, dan mayoritas bergerak di sektor ekonomi.
  2. Aspek Wilayah : Pada aspek sosial budaya ini, rahasia umum yang diketahui banyak lini masyarakat adalah tingkat disiplin yang rendah, komunalisme tinggi, dan mayoritas bergerak di sektor ekonomi. Indonesia sebagai negara yang geografisnya dianggap besar dan terdiri dari ribuan pulau ini, memiliki pintu perbatasan negara sangat banyak, terlebih pintu perbatasan yang ilegal. Beberapa kota masih menjadi pintu lalu lintas logistik ke luar negeri dan dari satu pulau ke pulau lainnya.
  3. Anggaran : Menghadapi wabah Covid-19 ini, juga tidak luput dari perlunya dilakukan pemfokusan ulang dan realokasi anggaran untuk percepatan penanganan Covid-19.
Indonesia juga, belum mempunyai alat yang cukup memadai untuk menampung para pasien yang terkena penyakit COVID-19 ataupun orang orang yang diduga terkena COVID-19, membuat masyarakat malas untuk pergi ke dokter atau rumah sakit terdekat.

Akibat lain dari Lock Down adalah meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga. Banyak orang yang jarang bertemu dan berinteraksi dengan keluarganya, tapi gara gara lock down, semuanya harus berada dalam satu rumah yang sama, memang bagus jika hal itu terjadi kepada keluarga yang harmonis. Tetapi bagaimana dengan yang tidak? Mereka yang tidak mempunyai pemasukan yang tetap dan gaji yang kurang dari rata rata, harus bertahan hidup ditengah lock down, isolasi, dengan keadaan bahan pokok makanan yang naik atau sekedar keluarga yang mempunyai hubungan yang tidak baik dengan sesamanya.
edit

Resep Makanan Buatan Mama : Cumi Sambal Hijau

| Tuesday, 24 March 2020
Image result for cumi sambal hijau


Bahan-bahan yang disiapkan:
  • Cumi 500 gr
  • Garam/penyedap
  • Air jeruk nipis
  • Daun jeruk
  • Bawang bombai
  • Gula pasir
  • Serai
  • Daun salam
  • Minyak

Bumbu:
  • Bawang merah 5 butir
  • Bawang putih 2 siung
  • Cabai hijau

Cara Membuat:
  1. Bersihkan cumi terlebih dahulu, lalu dipotong sesuai selera
  2. Lumuri cumi dengan air jeruk nipis dan garam selama 10 menit. Bilas cumi, kemudian goreng cumi sebentar saja lalu tiriskan.
  3. Lalu panaskan minyak, kemudian tumis bumbu tumbuk kasar, daun salam, serai, dan daun jeruk sampai harum.
  4. Setelah itu masukkan cumi yang sudah di tiriskan bersama dengan bumbu. Aduk sampai warnanya agak berubah.
  5. Kemudian tambahkan garam dan gula. Aduklah hingga matang dan meresap.

edit

Sejarah Demografi Indonesia

| Tuesday, 24 March 2020
Kepulauan Nusantara telah lama menjadi kediaman bagi ratusan populasi etnik dan budaya. Kini jumlahnya paling tidak sudah lebih dari 500 populasi. Penduduknya juga menuturkan lebih dari 700 bahasa yang berbeda. Kenyataan ini sering kali memunculkan pertanyaan: siapa sebenernya manusia Indonesia? Datang dari mana leluhurnya? Sejak kapan mereka mendiami kawasan ini?

Secara geografis, kata Herawati, Kepulauan Nusantara berperan penting sebagai penghubung daratan Asia dan Kepulauan Pasifik. Dua model telah digunakan untuk menerangkan migrasi yang kemudian membentuk populasi penghuni Asia Tenggara masa kini. Berdasarkan temuan arkeologi, Asia Tenggara mulai dihuni manusia modern sekira 50.000-70.000 tahun lalu.

Studi genetik yang dilakukan oleh konsorsium HUGO-Pan Asia memperlihatkan, semua populasi Asia Timur maupun Asia Tenggara berasal dari gelombang pertama migrasi Out of Africa. Migrasi ini menyusuri jalur selatan sekira 40.000-60.000 tahun lalu. Sementara itu, berdasarkan model Out of Taiwan, penyebaran penutur Bahasa Austronesia terjadi sekira 5.000-7.000 tahun lalu.

Dalam pembentukannya menjadi manusia Indonesia, kata Herawati, secara genetis terdapat empat gelombang migrasi yang berkontribusi. Gelombang awal, nenek moyang datang 50.000 tahun lalu melewati jalur selatan menuju Paparan Sunda yang ketika itu masih menggabungkan Pulau Kalimantan, Sumatera, dan Semenanjung Malaya.

Cikal bakalnya, dalam pengembarannya, manusia modern (Homo sapiens) dimulai dari Benua Afrika sekira 150.000 tahun lalu. Pada 30.000 tahun kemudian, sekelompok manusia melakukan perjalanan ke utara melalui Mesir dan Israel. Namun, jejak mereka hilang.

Kelompok lainnya, sekira 72.000 tahun lalu berpindah ke bagian selatan semenanjung Arab menuju India. “Manusia non-Afrika, termasuk kita, merupakan kelompok keturunan ini,” jelas Herawati.

Herawati melanjutkan, pada 40.000 tahun lalu ada dua kejadian migrasi. Ada kelompok yang pindah ke utara dari Pakistan melewati Sungai Indus dan bergerak ke Selat Bering. Inilah para penghuni Benua Amerika yang sebenarnya baru dihuni kurang lebih 15.000 tahun lalu. Jauh lebih muda dari penghuni Kepulauan Nusantara.

“Pada jalur lebih muda, memperlihatkan nenek moyang yang berasal dari Afrika Timur pergi ke utara menyebar melalui lembah Sungai Nil, Semenanjung Sinai atau melalui Laut Merah ke Saudi Arabia ke selatan, melewati Indonesia sampai ke Australia,” papar Herawati.

Gelombang kedua adalah kontribusi dari Asia daratan. Ini adalah kelompok yang menuturkan Bahasa Astroasiatik. Mereka berpindah ke selatan masuk ke Nusantara dari daratan Asia melewati Semenanjung Malaya. Saat itu, Semenanjung Malaya masih menyatu dengan Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Gelombang ketiga merupakan ekspansi dari utara. Pada periode sekira 4.000 tahun lalu mereka bermigrasi dari daerah Cina Selatan, menyebar ke Taiwan, Filipina, sampai ke Sulawesi, dan Kalimantan. Mereka inilah yang membawa Bahasa Austronesia. Diaspora Austronesia ini terjadi mulai dari Madagaskar hingga ke Pulau Paskah di dekat Amerika.

“Kalau lihat dari bahasanya, bahasa yang kebanyakan dipakai sekarang adalah Bahasa Austronesia. Kita adalah mereka yang berbahasa Austronesia,” jelasnya.

Gelombang keempat terjadi pada zaman sejarah. Ini termasuk periode Indianisasi dan Islamisasi di Kepulauan Nusantara.

Empat gelombang migrasi yang melalui Kepulauan Nusantara itulah yang menjadi cikal bakal lahirnya keragaman pada masa kini. Tapi seberapa jauh pembauran yang ada?

Herawati membuktikannya melalui studi genetika. Dia melakukan rekonstruksi dari 50.000 tahun pergerakan populasi manusia Nusantara dengan melibatkan 70 populasi etnik dari 12 pulau menggunakan penanda DNA.

Berdasarkan sampel penanda DNA mitokondria yang hanya diturunkan melalui garis ibu, diketahui periode hunian awal di Kepulauan Nusantara berkisar antara 70.000-50.000 tahun lalu. Sementara analisis penanda kromosom Y yang hanya diturunkan dari garis ayah memperlihatkan adanya bukti pembauran beberapa leluhur genetik.

“Pembauran makin jelas dengan menggunakan penanda genetik yang ditemukan dalam inti sel, yaitu DNA autosom, yang diturunkan dari kedua orang tua,” jelas Herawati.

Penelitian tersebut menguak populasi etnik yang mendiami Indonesia bagian barat dan timur memiliki gradasi pembauran genetik. “Nenek moyang penutur Austro-asiatik di Asia Tenggara yang terungkap dari data genomik menunjukkan adanya migrasi Austronesia ke jalur barat yang bercampur dengan penutur Austro-asiatik dan kemudian menetap di Indonesia barat,” ujarnya.

Misalnya, gen manusia Jawa asli ternyata membawa gen Austro-asiatik dan Austronesia. Begitu pula manusia etnis Dayak dan manusia di Pulau Sumatera yang tampak pada etnis Batak Toba dan Batak Karo.

Sedangkan penduduk asli Pulau Alor membawa genetika Papua. Manusia asli Lembata dan Suku Lamaholot, Flores Timur, membawa genetika Papua dengan persentase paling tinggi dan sedikit genetika bangsa penutur Austronesia. Ini dibuktikan dari penggunaan bahasanya. Di Indonesia timur hingga kini memakai bahasa non-Austronesia atau Bahasa Papua. Berbeda dengan Indonesia bagian barat yang memang bertutur Bahasa Austronesia.

“Latar belakang genetis itu bergradasi. Dari barat Austronesia yang dominan, lalu gen Papua dimulai dari NTT, Alor, dan seterusnya. Dengan gambaran ini kita baru bisa bicara tentang diri sendiri,” jelas Herawati.

Lalu bagimana menjelaskan adanya perbedaan fisik, seperti kulit misalnya? Dia menjelaskan, dalam pengembaraan para nenek moyang hingga ke Nusantara, mereka banyak menemui kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Lingkungan, seperti hutan, padang pasir yang kering, pinggir pantai yang bersuhu tinggi dan berkadar garam tinggi, sinar ultraviolet, dapat menciptakan variasi DNA.

“Pigmentasi itu ada kodenya oleh DNA,” ucapnya. Bagaimana kemudian kondisi itu bisa menciptakan warna kulit, bahkan perbedaan jenis rambut, penelitian mengenai itu hingga kini masih berlanjut.

Menurut Herawati, melalui penelitian genetika, kita mengetahui migrasi manusia sampai ke Nusantara yang menjadi nenek moyang orang Indonesia. Agaknya tak mungkin melabeli kelompok tertentu sebagai manusia asli Indonesia. Sebab, tak ada pemilik gen murni di Nusantara. “Manusia Indonesia adalah campuran beragam genetika, yang pada awalnya berasal dari Afrika,” tegas Herawati.


Adanya teori Out of Africa yang menyebut manusia modern berasal dari Afrika ratusan ribu tahun yang lalu memang cukup membingungkan jika para ilmuwan tidak menjelaskannya dengan lengkap. Herawati mengatakan bahwa persebaran manusia dari Afrika ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, terjadi dalam beberapa tahap yang berlangsung selama ratusan ribu tahun. Sehingga tidak heran jika pada prosesnya terjadi perubahan dalam bentuk fisik akibat perbedaan lingkungan dari tempat asalnya, yakni Afrika.


Sejalan dengan pernyataan tersebut, Colin Groves, profesor Biological-Anthropology di Australian National University, dalam Bones, Stones, and Molecules: Out Of Africa and Human Origins, menyebut jika perubahan bentuk fisik manusia terpengaruh oleh tempat tinggal mereka setelah keluar dari Afrika.

Dalam mengungkap tabir genetika manusia di seluruh dunia, menurut Herawati, Indonesia memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam proses pencariannya. Sejak dahulu, wilayah Indonesia telah menjadi tempat manusia berlalu-lalang. Dan dari sinilah jenis-jenis manusia tersebar ke daerah-daerah sekitarnya. Seperti manusia dari daratan Asia yang bergerak ke arah timur menuju Pasifik atau ke selatan menuju Australia, sudah tentu akan melewati Indonesia terlebih dahulu.

“Indonesia di tingkat genetika populasi dunia sangat penting. Sumbangan kita terhadap genetika molekul itu terbesar. Jadi kunci penyebaran manusia itu ada dikita,” katanya.


Saat proses persebaran terjadi, tidak hanya fisik saja yang terpengaruh, tetapi kebiasaan, bahasa, budaya, bahkan komposisi gen pun ikut berubah. Hal itu terjadi saat manusia mulai melakukan pembauran dengan manusia lain yang memiliki perbedaan secara DNA.

Periode perubahan gen masyarakat Indonesia berlangsung selama ribuan tahun. Tergantung dari tempat mereka tinggal. Sehingga setiap kelompok masyarakat memiliki periode yang berbeda. Seperti proses pembentukan etnis Banjar di Kalimantar yang diperkirakan memakan waktu 1.300 tahun, hasil campuran etnis Dayak dan Melayu.

“Menarik bahwa ternyata pencampuran etnis di Indonesia itu sudah berlangsung lama sekali. Prosesnya memang alami, namun dipengaruhi oleh banyak faktor,” kata Ahmad Arif, wartawan Kompas yang menjadi pembicara di acara kajian sains modern “Asal-Usul Manusia Indonesia”.

Di Indonesia proses pembauran terbesar terjadi pada era perdagangan hingga kolonial, yang telah dimulai sejak abad-abad pertama Masehi. Pada periode tersebut banyak bangsa yang datang ke Nusantara membawa DNA campuran dari wilayahnya masing-masing.

Para pedagang dari Arab, Tiongkok, India, Afrika, dan Eropa, yang melakukan kontak dengan masyarakat lokal perlahan mulai mengalami perubahan di dalam genetikanya. Mereka terpengaruh oleh keadaan lingkungan, kebiasaan, makanan, dan segala jenis interaksi yang terjadi di Nusantara. Di samping hubungan pernikahan.

“Orang yang tinggal di pesisir, seperti masyarakat Jawa pesisir, pasti ada gen Chinanya, Indianya, sama Arabnya, walau ga semua. Karena memang itu tempat pertemuan genetis,” kata Herawati kepada Historia.

Keadaan itu berlaku juga bagi masyarakat Indonesia, baik yang tinggal di pesisir ataupun pegunungan. Masyarakat pesisir yang berinteraksi langsung dengan bangsa asing, ditambah lingkungan laut, memiliki bentuk genetika yang berbeda dengan masyarakat pedalaman, yang umumnya dipengaruhi oleh gen dalam lingkup yang lebih sempit.

Sebagai contoh, Ahmad Arif melakukan tes DNA di salah satu laboratorium genetika di Amerika dan Lembaga Biologi Molekular Eijkman. Ia menggunakan sampel darah dan saliva (air liur) untuk melihat komposisi gen di dalam dirinya. Hasilnya memperlihatkan bahwa leluhur Ahmad berasal dari Tiongkok sekitar 9.000 tahun lalu yang menyebar ke kawasan barat dan selatan Asia Tenggara hingga akhirnya masuk ke Pulau Jawa.

“Misalnya saya yang dikonstruksikan sebagai orang Jawa ternyata DNA saya menceritakan bahwa leluhur saya itu macam-macam. Ada yang sekitar 200 tahun lalu dapat tambahan dari China, ada tambahan dari Asia Selatan, dan seterusnya. Jadi saya menjadi Jawa pun bukan berarti paling pribumi karena semua pun ada jejak pembaurannya,” kata Ahmad kepada Historia.

Lalu seberapa murni gen manusia yang disebut masyarakat asli Indonesia? Ahmad menegaskan bahwa tidak ada satupun orang Indonesia yang memiliki gen murni atau gen yang tidak bercampur. “Baca DNA menurut saya bisa dibawa kemana aja, bisa bilang mana yang murni. Walau sebenarnya secara ilmiah gaada yang paling murni, semua orang pasti campuran,” tutupnya.
edit

Perguruan Pencak Silat di Indonesia "Persaudaraan Setia Hati Terate"

| Sunday, 22 March 2020
Persaudaraan Setia Hati Terate (dikenal luas sebagai PSHT atau SH Terate) adalah organisasi olahraga yang diinisiasi oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922 dan kemudian disepakati namanya menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate pada kongres pertamanya di Madiun pada tahun 1948.

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/6/6c/Logo-psht.jpg

  • Ketua Majelis Luhur : Ir. R.B. Wiyono
  • Ketua Dewan Harkat dan Martabat : H. Adi Prayitno, S.Pd.
  • Ketua Pengurus Pusat : Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, S.H., M.Sc.
  • Tokoh Penting : Ki Hadjar Hardjo Oetomo, Mas Irsjad, Mas Imam, Mas Tarmadji


Slogan PSHT ialah "Memayu Hayuning Bawana" yang berarti Memperindah keindahan dunia. PSHT merupakan organisasi pencak silat yang tergabung dan salah satu yang turut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada tanggal 18 Mei 1948. Saat ini PSHT diikuti sekitar 7 juta anggota, memiliki cabang di 236 kabupaten/kota di Indonesia, 10 komisariat di perguruan tinggi dan 10 komisariat luar negeri di Malaysia, Belanda, Rusia (Moskwa), Timor Leste, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, Belgia, dan Perancis.


SEJARAH PSHT
Pada tahun 1903, Ki Ajeng Ngabehi Soerodiwirjo meletakkan dasar gaya pencak silat Setia Hati di Kampung Tambak Gringsing, Surabaya. Sebelumnya, gaya silat ini ia namai Djojo Gendilo Tjipto Muljo dengan sistem persaudaraan yang dinamai Sedulur Tunggal Ketjer. Pada tahun 1917, ia pindah ke Madiun dan mendirikan Persaudaraan Setia Hati di Winongo, Madiun.

Pada tahun 1922, Ki Hadjar Hardjo Oetomo salah satu pengikut aliran pencak silat Setia Hati yang berasal dari Pilangbango, meminta izin kepada Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo untuk mendirikan pusat pendidikan pencak silat dengan aliran Setia Hati. Niat ini dilatar belakangi keadaan saat itu di mana ilmu pencak silat hanya diajarkan kepada mereka yang memiliki status bangsawan seperti bupati, wedana atau masyarakat bangsawan yang memiliki gelar raden, sehingga Ki Hardjo Oetomo berniat agar ilmu pencak silat ini bisa dipelajari oleh rakyat jelata dan pejuang perintis kemerdekaan. Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo setuju atas ide ini asalkan pusat pendidikan nanti harus memiliki nama yang berbeda. Akhirnya didirikanlah SH PSC (Persaudaraan Setia Hati "Pemuda Sport Club). Sistem yang dianut SH PSC ini adalah sistem paguron (perguruan) di mana guru ditempatkan pada tingkat tertinggi sebagai patron perguruan. Sistem pendidikan inilah yang menjadi cikal bakal Persaudaraan Setia Hati Terate.


PENDIDIKAN
Pendidikan pencak silat di PSHT memiliki inti unsur pembelaan diri untuk mempertahankan kehormatan, keselamatan, kebahagian, dan kebenaran. Materi yang diajarkan terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok pencak silat ajaran (pemula) yang terdiri dari senam massal, senam dasar, jurus, senam dan jurus toya, jurus belati, kuncian (kripen), dan silat seni untuk tunggal, ganda, dan beregu. Kelompok kedua adalah kelompok pencak silat prestasi untuk mengikuti kejuaraan atau ajang olahraga yang melibatkan pencak silat dengan materi tanding serta silat seni baik tunggal, ganda, maupun beregu. Dan yang terakhir adalah kelompok Pencak Silat Bela Diri Praktis yang diberi materi bela diri profesional, pertunjukan, dan keterampilan khusus.

Selain itu PSHT juga mengajarkan beberapa ajaran seperti Ajaran Setia Hati, di mana warga akan belajar mengenai upaya mendekatkan hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, serta hubungan manusia dengan alam semesta. Ajaran Setia Hati mengharuskan warganya mampu memahami dirinya sendiri dan hati nuraninya, bahwa manusia dapat dihancurkan, manusia dapat dimatikan (dibunuh) tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu setia pada hatinya sendiri dan tidak ada kekuatan apapun di atas manusia yang bisa mengalahkan kecuali kekuatan Tuhan Yang Maha Esa. Ajaran selanjutnya adalah Ajaran dan Gerakan Budi Luhur di mana warga PSHT harus ikut berupaya mewujudkan memayu hayuning bawana dalam upaya mewujudkan masyarakat nyaman, adil, makmur, dan sejahtera lahir batin.

Falsafah Ajaran
PSHT memiliki falsafah ajaran yang diambil dari ajaran luhur Jawa:

  1. Sepira gedhening sengasara yen tinampa amung dadi coba, yang berarti "seberapa pun besarnya kesengsaraan jika mampu menerimanya hanya akan jadi cobaan semata".
  2. Ala tanpa rupa yen tumandhang amung sedhela, yang berarti "setiap rasa kesusahan, keburukan, serta masalah-masalah apabila dijalani dengan berlapang dada maka kemudian terasa sebentar saja".
  3. Tega larane, ora tego patine, yang secara harfiah berarti "tega melihat sakitnya, tidak tega melihat matinya". Yang mana maksudnya adalah warga PSHT berani menyakiti seseorang dalam rangka memperbaiki bukan merusak (membunuh).
  4. Suro diro joyo diningrat lebur dening pangastuti, yang berarti "segala kesempurnaan hidup dapat diluluhkan dengan budi pekerti luhur".
  5. Satria ingkang pilih tanding, yang secara harfiah berarti "seorang kesatria mampu memilih lawan". Maksudnya seseorang berjiwa ksatria hanya mau melawan orang yang mampu menghadapinya, bukan orang yang lemah daripadanya".
  6. Ngluruk tanpo bolo, menang tanpo ngasoroke, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bandha, yang berarti "mendatangi tanpa kawan, menang tanpa mengalah, sakti tanpa kesakitan, dan kaya tanpa kekayaan".
  7. Datan serik lamun ketaman, datan susah lamun kelangan, yang artinya "jangan sakit hati kala musibah menimpa, jangan susah kala kehilangan".
  8. Ojo seneng gawe susahe liyan, opo alane gawe seneng liyan, yang artinya "jangan suka menyusahkan orang lain, apa jeleknya membahagiakan orang lain".
  9. Ojo waton ngomong ning yen ngomong sing gawe waton, yang artinya "jangan hanya bisa bicara namun harus bisa membuktikan".
  10. Ojo rumongso biso ning sing biso rumungso, yang artinya "jangan merasa bisa, namun juga harus bisa merasakan".
  11. Ngunduh wohing pakarthi, yang artinya "siapa yang berbuat pasti akan menerima hasil perbuatannya".
  12. Jer basuki mawa beya, yang artinya "segala kesuksesan membutuhkan pengorbanan".
  13. Budhi dayane manungso tan keno ngluwihi kodrate sing maha kuwoso, yang berarti "segala daya upaya manusia tidak akan bisa melebihi ketentuan Tuhan Yang Maha Kuasa".
  14. Memayu hayuning bawana, ambrasta dur hangkara, yang secara harfiah berarti "memperindah keindahan dunia serta memberantas sifat angkara murka, serakah, dan tamak pada diri".
  15. Sepiro suwurmu ngudi kawruh, sepiro jeromu ngangsu ngilmu, sepiro akehe guru ngajimu tembe mburine mung arep ketemu marang sejatine awake dewe, yang berarti "seberapa tinggi mencari pengetahuan, seberapa dalammu menuntut ilmu, seberapa banyak guru yang mengajarimu, tetap bergantung pada dirimu sendiri".
  16. Sapo sing wus biso nemoake sedulur batine kakang adi ari-ari papat kiblat lima pancer, sejatine wus nemu guru sejatine.
  17. Sekti tanpo aji digdoyo tanpo guru, yang berarti "sakti tanpa kesakitan, hebat tanpa guru".
  18. Kridhaning ati ora bisa mbedhah kuthaning pesthi, yang berarti "gejolak jiwa (seharusnya) tidak mengubah kepastian".
  19. Amemangun karyenak tyasing sesama, yang berarti "membuat nyaman perasaan orang lain".
  20. Sukeng tyas yen den hita, yang berarti "suka/bersedia menerima nasihat".
  21. Aja adigang, adigung, adiguna, yang berarti "jangan sok kuasa, sok besar, dan sok sakti".
  22. Aja milik barang kang melok, aja mangro mundak kendo, yang berarti "jangan tergoda kemewahan, jangan mudah mendua agar semangat tidak kendur".
  23. Sing resik uripe bakal mulya, yang berarti "yang bersih hidupnya akan mulia".
  24. Aja kuminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka, sing was-was tiwas, yang berarti "jangan sok pintar karena akan salah arah, jangan suka berbuat curang karena akan celaka, yang ragu-ragu akan binasa".
  25. Aja ketungkul marang kalungguhan, kadonyan lan kemareman, yang berarti "jangan terobsesi kedudukan, keduniawian, dan kepuasan".
  26. Aja gumunan, aja getunan, aja kagetan, aja aleman, yang berarti "jangan mudah heran, jangan mudah kecewa, jangan mudah kaget, jangan manja".
  27. Sepi ing pamrih rame ing gawe, banter tan mbancangi, dhuwur tan ngungkuli, yang berarti "bekerja dengan giat tanpa pamrih, cepat tanpa mendahului, dan tinggi tanpa menandingi".
  28. Urip iku urup, yang secarah harfiah artinya "hidup itu menghidupi". Maksudnya dalam hidup harus bisa menjadi manfaat bagi orang lain.
  29. Sak apik-apike wong yen aweh pitulung kanthi cara dedhemitan, yang berarti "sebaik-baiknya orang adalah memberi pertolongan dengan tanpa ingin diketahui orang lain".

TINGKATAN
Siswa Polos atau siswa hitan adalah tingkatan awal pada PSHT, yang ditandai dengan sabuk warna hitam. Warna hitam melambangkan kebutaan karena siswa belum mengetahui dengan baik apa itu PSHT. Pada tingkatan ini siswa diajarkan pengenalan tentang Setia Hati dan Setia Terate, pengenalan gerak, gerakan, beberapa senam dan jurus. Gerak dan gerakan yang diajarkan termasuk senam untuk tangan dan kaki. Sedangkan jurus yang diajarkan pada tingkatan ini adalah 1 hingga 2 pukulan, tendangan dan pertahanan, 30 senam dan 5 sampai 6 jurus.

Siswa Jambon merupakan siswa polos yang lulus ujian kenaikan tingkat yang ditandai sabuk berwarna merah muda. Warna merah muda melambangkan keragu-raguan. Jambon juga berarti sifat matahari yang terbit atau sifat matahari yang terbenam, yaitu sifat yang mulai mengarah ke suatu kepastian tetapi masih belum sempurna. Pada tingkatan ini siswa diajarkan pemahaman dan pengamalan Ajaran Setia Hati. Dan penambahan kemampuan gerak dan gerakan menjadi 3 hingga 4 pukulan, tendangan dan pertahanan, 45 senam dan 13 jurus.

Siswa Ijo merupakan siswa jambon yang lulus kenaikan tingkat yang ditandai sabuk berwarna hijau. Warna hijau melambangkan keadilan dan keteguhan dalam menjalani sesuatu. Pada tingkatan ini siswa diajarkan penambahan kemampuan gerak dan gerakan menjadi 5 hingga 6 pukulan, tendangan dan pertahanan, 60 senam dan 15 hingga 20 jurus.

Siswa Putih menggunakan sabuk berwarna putih. Dalam tingkatan ini semua pukulan, tendangan, teknik pertahanan, senam dan jurus sudah diajarkan kecuali jurus ke-36. Warna putih melambangkan kesucian sehingga siswa dalam tingkatan ini diharapkan telah mengerti arah yang sebenarnya dan telah mengetahui perbedaan antara benar dan salah, bertindak berdasarkan prinsip kebenaran, dan bersikap tenang. Siswa pada tingkatan ini sudah siap untuk menjalani pengesahan sebagai pendekar/warga PSHT.

Warga atau pendekar PSHT adalah mereka yang sudah menjalani ujian dan pengesahan. Warga PSHT dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu Warga tingkat I (Satria), tingkat II (Ngalindra), dan tingkat III (Pandhita). Warga tingkat I menggunakan sabuk berwarna putih dari kain mori. Warga tingkat II dan III menggunakan selendang.
edit

Awal Mula "Indonesia"

| Sunday, 22 March 2020
Nama "Indonesia" berasal dari berbagai rangkaian sejarah yang puncaknya terjadi di pertengahan abad ke-19. Catatan masa lalu menyebut kepulauan di antara Indocina dan Australia dengan aneka nama, sementara kronik-kronik bangsa Tionghoa menyebut kawasan ini sebagai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata dalam bahasa Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang).

Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA, BI: "Jurnal Kepulauan Hindia dan Asia Timur"), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudain pada tahun  1849 seorang ahli etnologi bahasa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA. Dalam JIAEA volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations (Pada karakteristik termuka dari bangsa-bangsa Papua, Australia, dan Melayu-Polinesia). Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas, sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia. Earl sendiri mengatakan memilih nama Melayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon dan Maldives. Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu dipakai diseluruh kepulauan ini.

Dalam JIAEA volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Etnology of the Indian Archipelago (Etnologi dari Kepulauan Hindia). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan yang sekarang dikenal dengan nama Indonesia, sebab istilah Kepulauan Hindia terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia. Dan itu membuktikan bahwa sebagian kalangan Eropa tetap meyakini bahwa penduduk di kepulauan ini adalah orang India, sebuah julukan yang dipertahankan karena sudah terlanjur akrab di Eropa. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuan bidang etnologi dan geografi.

Pada dasawarsa 1920-an, nama "Indonesia" yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia, sehingga nama "Indonesia" akhirnya memiliki makna polis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan. Sebagai akibatnya, pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu.

Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging) berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, Hindia Poetra berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Di Indonesia Dr. Soetomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada tahun 1925 Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderji (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama "Indonesia". Akhirnya nama "Indonesia" dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.
edit

Perbandingan Wondershare Filmora dengan Adobe Premiere Pro

| Thursday, 12 March 2020
Wondershare Filmora

Image result for wondershare filmora

Software editing video Filmora atau panjangnya Wondershare Filmora Video Editor adalah sebuah software atau program yang dibuat khusus untuk memproses pengeditan video dengan mudah dan sederhana akan tetapi softwate ini memiliki kualitas dan hasil video yang cukup baik. Proses pengeditannya lebih cepat dengan hasil yang maksimal.

Software ini memberikan solusi untuk yang ingin belajar mengedit video dengan hasil yang profesional dan tidak memakan waktu yang cukup lama. Karena selain programnya yang ringan, jika dibandingkan dengan software lain, tampilan editing pada filmora juga sangat sederhana dan sangat mudah untuk dipelajari. Walaupun tampilan dari filmora cukup sederhana akan tetapi software ini tidak mengesampingkan fitur, sehingga tidak perlu khawatir dengan kualitas hasil editannya. Filmora video editing tersedia untuk dekstop maupun ponsel.

Kelebihan Filmora
  1. Aplikasi ringan
  2. Pengoperasian sangat mudah
  3. Proses editing lebih cepat
  4. Banyak efek yang tersedia
Kekurangan Filmora
  1. Tidak seflexible mengedit video menggunakan Adobe Premiere
  2. Karena ukuran programnya kecil, perlu mengunduh terlebih dahulu fitur efek yang diinginkan.

Adobe Premiere Pro
Image result for adobe premiere

Adobe adalah satu perusahaan besar yang telah membuat berbagai macam aplikasi untuk keperluan multimedia. Jajaran aplikasi yang telah dibuat meliputi aplikasi desain grafis, aplikasi edit video, aplikasi majalah edit, sampai aplikasi yang digunakan untuk pengembangan website. Sejak beberapa tahun lalu, Adobe sudah memperkenalkan program unggulannya ke pasar softwarre komputer. Salah satu software yang paling terkenal adalah Photoshop yang saat ini sudah memiliki berbagai versi dan senantiasa terus dikembangkan untuk menjadi lebih baik lagi.

Selain Photoshop, Adobe juga membuat aplikasi yang digunakan untuk melakukan editing video. Aplikasi yang dibuat oleh Adobe untuk kepentingan editing video tersebut bernama Adobe Premiere. Ada banyak versi Adobe Premiere, dari Adobe Premiere Pro, Adobe Premiere CC, dan lain sebagainya. Semua versi tersebut tentunya memiliki fitur yang berbeda-beda. Walaupun demikian, secara umu Adobe Premiere menjadi salah satu software yang menjadi pilihan tersendiri bagi para editor video, baik yang bekerja secara profesional ataupun masih dalam tahap pemula.

Kelebihan Adobe Premiere Pro
  1. Dapat mengcapture video dari camcorder yang terhubung ke komputer atau laptop dan dapat disimpan ke dalam berbagai format file
  2. Mudah dalam membuat judul video karena memiliki 3 title
  3. Memiliki timeline yang dapat diisi dengan banyak sekali video serta audio untuk memperkaya efek atau memperbagus video yang dibuat.
  4. Memudahkan dalam mengelola file-file yang dibutuhkan untuk melakukan editing karena tersedia fitur explorer built-in yang dapat digunakan untuk browsing
  5. Memiliki ketelitian waktu edit sampai sekitar 0.01 detik. Dapat membuat frame yang lebih halus sehingga film yang dibuat akan lebih bagus
  6. Banyak dukungan file video yang dapat di edit oleh Adobe Premiere
  7. Memiliki kemampuan untuk membuat efek yang menarik
  8. Memiliki tampilan preview yang membuat video editing menjadi lebih mudah
  9. Memiliki dukungan media encoder yang berasal dari aplikasi encoder yang tangguh yaitu Adobe Media Encoder
  10. Tidak mudah crash
  11. Mendukung sistem 64 bit
  12. Dapat melakukan time reverse dengan mudah dan cepat
  13. Mendukung format outpun berupa video HD
  14. Memiliki fitur save project yang dapat mengantisipasi crash atau mati listrik
  15. Memiliki fitur rendering atau penggabungan video tanpa memasukan suara yang rata-rata tidak tersedia di aplikasi lain
  16. Dapat memilih output video edit yang beragam seperti MPEG-2 atau AVI
Kekurangan Adobe Premiere Pro
  1. Susah untuk dipelajari
  2. Memiliki ukuran instalasi yang besar
  3. Harga Adobe Premiere cukup mahal untuk kantong mahasiswa
  4. Membutuhkan spesifikasi komputer yang berada pada rentang mediun sampai high-end
  5. Tidak terdapat fulll screen preview
  6. Tidak dapat menyimpan file video secara langsung, melainkan harus melalui proses rendering dan lainnya
  7. Tidak ada fitur keyword tagging untuk media library yang dimiliki


Alifa Maulida Nurulita
30118542
2DB01

edit
Newer Posts Older Posts

Search This Blog

Powered by Blogger.

Text Widget

Popular Posts

Pages

Animasi

Blogger templates

Sistem Buku Besar dan Pelaporan

   A. Aktivitas Buku Besar dan Pelaporan  Empat (4) aktivitas dasar yang dilakukan dalam sistem buku besar dan pelaporan:  Perbarui Buku Bes...

© Design 1/2 a px. · 2015 · Pattern Template by Simzu · © Content Alifa Maulida N